Suara.com - Anggota Badan Legislasi Daerah DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Panji Virgianto terpancing juga untuk menanggapi pesan berantai yang menyebut dia dan belasan anggota dewan menerima dana dari hasil pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
"Sebenarnya, jangan ditanggapi seriuslah, kita jalani saja proses hukum yang berjalan," ujar Panji, Rabu (6/4/2016).
Panji mengaku sebelum menjadi anggota dewan dirinya menolak proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta. Hal itu, katanya, juga sudah disampaikannya kepada Boy Sadikin yang saat itu menjabat menjadi wakil ketua DPRD DKI Jakarta.
"Nah jadi sangat mustahil saya melakukan (menerima suap) kaya orang munafik. Lalu, dalam rapat Komisi D tak membahas adanya kewenangan soal reklamasi," katanya.
Panji juga mengaku tak pernah mengikuti rapat pimpinan gabungan yang membahas soal reklamasi. Itu sebabnya, dia mengaku heran namanya disebut-sebut ikut menerima aliran dana, karena menyetujui raperda yang sedang dibahas di DPRD.
"Jadi dari sisi mana saya dukung reklamasi. Jadi nggak usah terlalu keras, minimal klasifikasi. Saya tak ikut dalam konteks itu, saya sering berseberangan dengan Sanusi, karena reklamasi itu harus dikaji dulu," katanya.
Panji menegaskan tidak pernah mendapat fasilitas untuk plesiran ke Amerika Serikat sebagaimana rumor yang beredar.
"Nggak ada (Amerika, Serikat), saya berangkat umrah Maret, tapi karena ada kuota kosong akhirnya pada Desember 2015 saya bilang ke istri saya. Saya lurus niatnya ibadah," katanya.
Para wakil rakyat menjadi sorotan setelah bekas Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi ditangkap KPK karena diduga menerima suap dari PT. Agung Podomoro Land (Tbk) terkait pembahasan dua raperda.
Setelah itu, muncul pesan berantai yang belum diketahui kebenarannya. Pesan tersebut menyebutkan anggota DPRD DKI Jakarta mendapatkan suap dari pengembang.
Tapi, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari PKS Triwisaksana membantah keras.
"Kalau menurut saya itu berita yang nggak jelas adanya, nggak bener adanya," ujar Triwisaksana kepada wartawan.
"Saya pernah umroh, tapi nggak akhir tahun, tapi nggak ada kaitannya dengan dana dari sana (raperda), saya nggak menerima apapun, apalagi diberitakan mobil Alphard, mobilnya juga gak ada," Triwisaksana menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap