Suara.com - Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martuani membantah Provost sengaja menghalangi mobil aktivis Ratna Sarumpaet bernomor polisi B 8918 UM yang diparkir di dekat gedung VOC Galangan, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016), agar Ratna tak bisa pergi kemana-mana.
"Ibu Ratna mungkin beliau datang pagi - pagi sebelum seluruh aparat datang, memang mobilnya terhalang mobil aparat. Tidak ada maksud dihalangi," kata Martuani saat ditemui di Pasar Ikan, Luar batang.
Martuani menjelaskan pagi hingga siang tadi banyak sekali mobil petugas yang diparkir di lokasi tersebut. Petugas datang ke sana untuk mengamankan jalannya penertiban pemukiman kumuh di sekitar pasar ikan. Sementara kedatangan Ratna ke sana untuk mendampingi warga yang rumahnya terkena revitalisasi.
"Sudah berada sejak pagi, mobil petugas sudah parkir dan terhalang. Kami tidak tahu itu mobilnya (Ratna) terhalang mobil petugas yang parkir," katanya.
Martuani juga membantah aparat keamanan menahan Ratna Sarumpaet. Pagi tadi memang sempat terjadi ketegangan antara warga dan petugas yang hendak mengeksekusi. Ketika itu, Ratna berada di antara warga dan dia diminta polwan untuk menjauhi lokasi. Dan Ratna pun masuk kembali ke mobilnya, hanya saja dia tidak bisa kemana-mana karena mobilnya terhalang mobil Provost.
"Tidak pernah dimasukin mobil polisi atau menghalangi tidak. Mobil beliau justru karena duluan masuk terhalang. Tidak ada yang diamankan. Tidak ada korban," ujar Martuani.
Ratna menjelaskan alasan polisi mengamankannya karena dianggap provokatif. Dia sempat akan dimasukkan ke dalam mobil tahanan, tetapi menolak.
"Saya sempat dibawa ke mobil tahanan yang hitam itu. Saya nggak mau masuk, saya bilang kenapa harus masuk? Emang mendampingi warga itu kejahatan?" kata Ratna.
Setelah itu, dia digiring untuk masuk ke mobilnya yang bernomor polisi B 8918 UM yang diparkir di gedung VOC Galangan.
"Terus akhirnya mereka nggak bisa jawab dan saya dibawa sampai sini (masuk mobil). Tadi mereka sengaja diri-diri (berdiri untuk berjaga) di situ," kata Ratna.
Ratna mengaku kecewa dengan tindakan aparat yang menghalanginya untuk mendampingi warga.
"Ini mereka harus bertanggungjawab dengan apa yang mereka buat. Bahkan besok saya bisa gugat dia habis ini, saya bisa gugat siapa yang membuat saya ketahan di sini. Tanpa ada catatan salah, Kalau saya salah harusnya kan dibikin dong surat apa kek biar jelas," ujar Ratna.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan revitalisasi kawasan Luar Batang bertujuan untuk mempercantik tersebut sekaligus mendukung destinasi wisata bahari.
Setelah direvitalisasi, di sekitar kawasan Luar Batang nanti akan dibangun turap beton untuk menahan air banjir rob.
Warga yang tinggal di kawasan hijau dan terkena revitalisasi telah ditawari rumah susun sebagai pengganti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!