Suara.com - Sebuah video amatir yang diketahui direkam di Bulgaria memperlihatkan perlakuan buruk terhadap tiga imigran yang diduga berasal dari Timur Tengah. Ketiga imigran tersebut berbaring di tanah di sebuah hutan, dengan tangan terikat di belakang punggung mereka.
"Tidak boleh ke Bulgaria - kembali ke Turki," kata satu dari beberapa orang tak dikenal yang mengikat mereka.
Situs berita Bulgaria, BTV news menyebut bahwa video tersebut diambil di Standja, sebuah kawasan pegunungan dekat perbatasan dengan Turki.
Kepala Kepolisian Perbatasan Bulgaria, Antonio Angelov, seperti dikutip oleh BTV, menegaskan bahwa penangkapan migran adalah tindakan ilegal. Menurut Angelov, ketiga imigran yang terlihat dalam video tersebut adalah pendatang asal Afghanistan. Kemunculan video tersebut pun menjadi topik utama di sejumlah televisi Bulgaria pada hari Senin (11/4/2016).
Salah satu orang yang mengikat para imigran tersebut terlihat membawa senjata berupa golok. Mereka berdiri di sekitar ketiga imigran yang terlihat ketakutan dan tidak melakukan perlawanan sama sekali.
Bulgaria membangun sebuah pagar pembatas kawat sepanjang 95 kilometer di perbatasan dengan Turki yang membentang 269 kilometer.
Kabar ini menjadi bukti buruknya perlakuan terhadap para imigran di negara-negara Eropa yang mereka datangi. Juga di hari Senin, otoritas keamanan Makedonia mengambil tindakan keras terhadap para imigran yang hendak menyeberang dari wilayah Yunani.
Organisasi relawan medis, MSF, menyatakan sedikitnya 260 orang terluka saat petugas keamana Makedonia menembakkan gas air mata ke arah ratusan imigran yang mencoba meliontasi perbatasan. Tiga puluh diantaranya terkena tembakan peluru karet, termasuk tiga anak di bawah usia 10 tahun.
Perdana Menteri Yunanai Alexis Tsipras mengutuk penggunaan gas air mata dan peluru karet. Ia menyebut kekerasan tersebut sebagai "penodaan terhadap peradaban Eropa".
Namun, otoritas Makedonia membantah pihaknya menggunakan peluru karet terhadap imigran. Mereka juga mengklaim, 23 personel keamanannya cedera dalam bentrokan dengan para imigran. (BBC)
Tag
Berita Terkait
-
Spanyol Pesta Gol Lawan Bulgaria, Luis de la Fuente Tak Puas
-
Gol Oyarzabal, Cucurella, dan Merino Bawa Spanyol Menang 3-0 Lawan Bulgaria di Sofia
-
Lapangan Kerja Sedikit, Sofyan Djalil Usul Pemerintah Kirim Tenaga Kerja Lebih Banyak ke Luar Negeri
-
3 Pemain Diaspora Diharapkan Gabung TC Timnas Indonesia U-17, Siapa Saja?
-
Timnas U-17 Gelar TC di Bulgaria, Kode akan Banyak Pemain Keturunan Gabung?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara