Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok usai diperiksa KPK kasus pengadaan tanah untuk RS Sumber Waras [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Usai diperiksa penyidik KPK, Selasa (12/4/2016) malam, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut Badan Pemeriksa Keuangan DKI Jakarta telah menyembunyikan kebenaran terkait audit investigasi terhadap pembelian tanah untuk Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.
"Yang pasti BPK menyembunyikan kebenaran," kata Ahok usai diperiksa selama 12 jam di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Ahok juga menilai BPK telah memaksakan sesuatu kepada pemerintah, padahal tidak mungkin dilakukan. Yang dimaksud Ahok adalah meminta pemerintah menjual kembali tanah Rumah Sakit Sumber Waras.
"Yang pasti BPK menyembunyikan kebenaran," kata Ahok usai diperiksa selama 12 jam di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Ahok juga menilai BPK telah memaksakan sesuatu kepada pemerintah, padahal tidak mungkin dilakukan. Yang dimaksud Ahok adalah meminta pemerintah menjual kembali tanah Rumah Sakit Sumber Waras.
"Dia meminta kita melakukan sesuatu yang nggak bisa kita lakukan," kata Ahok.
Ahok mengatakan pemerintah bisa saja menjual tanah itu lagi, namun dengan harga baru. Menurut Ahok kalau itu sampai terjadi, maka keuangan negara rugi.
"Pembelian tanah itu terang dan tunai. Kalau harus dibalikin harus jual balik. Jual balik mau nggak Sumber Waras beli harga baru? Kalau pakai harga lama itu kerugian negara," katanya.
Ahok mengatakan pemerintah bisa saja menjual tanah itu lagi, namun dengan harga baru. Menurut Ahok kalau itu sampai terjadi, maka keuangan negara rugi.
"Pembelian tanah itu terang dan tunai. Kalau harus dibalikin harus jual balik. Jual balik mau nggak Sumber Waras beli harga baru? Kalau pakai harga lama itu kerugian negara," katanya.
Ahok menegaskan tanah yang dibeli pemerintah pada tahun 2014 bukan tanah berstatus sengketa.
Itu sebabnya, kata Ahok, KPK tidak perlu meminta keterangan Joko Widodo sebagai mantan gubernur Jakarta.
"Nggak perlu itu, nggak ada hubungan. Penjelasannya itu pun cuma dihitung secara teknis, kami hanya penetapan," kata Ahok.
Di DPR, siang tadi, Ketua BPK Harry Azhar Aziz mempersilakan Ahok untuk ke pengadilan bila keberatan dengan hasil audit.
Suara.com - "Silakan saja Ahok itu kalau ngaco, jangan ngomong di media, ngomong di pengadilan, ajukan bukti-bukti bahwa BPK itu ngaco, jadi jangan kita bertempur di media dong," kata Harry Azhar Aziz untuk menanggapi pernyataan Ahok yang menyebut audit BPK ngaco.
Komentar
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Baru Sebulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Paling Bersinar di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Lewat Creative Financing, Dampak Pengurangan DBH untuk Jakarta Bakal Terminimalisir
-
Politik Pangan Nasional, SPI Ungkap Dugaan Pelemahan Bapanas Demi Impor
-
Survei Index Politica: Dapat Nilai 'A', Publik Puas dengan Kinerja Setahun Presiden Prabowo
-
KAI Daop 9 Jember Catat 12 Kasus Vandalisme 'Batu di Atas Rel' Sejak Awal 2025
-
Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Jadi Alarm Penting, Sekolah Harus Tegakkan Kawasan Tanpa Rokok
-
ICW Sebut MBG 'Pintu Awal Korupsi', Sedot Anggaran Pendidikan dan Untungkan Korporasi
-
Pemulung Temukan 16 Bahan Peledak Aktif di Sungai Curug: Ada Granat Nanas dan TNT!
-
Suhu di Jakarta Sempat Sentuh 35 Derajat, Pramono Anung: Yang Penting Hatinya Nggak Panas
-
Niat Gaya-Gayaan Berujung Petaka! Pria di Jakbar Ditangkap Usai Ketahuan Bawa Senpi Rakitan