Suara.com - Setelah #AyoKPKKandangkanAhok menjadi trending topic di Twitter untuk zona Indonesia pada Selasa (12/4/2016) petang, setelah itu tiba-tiba muncul tandingan. #hatersAhokKencingDiCelana. Tagar ini sempat menjadi trending topic juga dalam beberapa jam mulai Selasa malam sampai Rabu (13/4/2016) dini hari.
Tanda yang pertama muncul ketika Ahok masih diperiksa KPK terkait kasus pengadaan tanah untuk pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras di Jakarta Barat.
Sedangkan tanda yang kedua muncul setelah Ahok selesai menjalani pemeriksaan selama 12 jam atau setelah sekitar jam 21.30 WIB.
Konten yang disertai #hatersAhokKencingDiCelana berbeda jauh dengan #AyoKPKKandangkanAhok yang isinya rata-rata untuk mengejek Ahok habis-habisan.
Gantian, isi #hatersAhokKencingDiCelana rata-rata untuk mengejek mereka yang tak menyukai Ahok.
Salah satu topik yang dikomentari ialah pernyataan Ahok usai diperiksa KPK. Usai diperiksa, Ahok mengklarifikasi hasil audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan yang menemukan ada kerugian negara dalam pembelian tanah untuk RS Sumber Waras sebesar Rp191 miliar. Menurut Ahok, audit itu ngaco. Ahok menuding BPK menyembunyikan kebenaran dari RS Sumber Waras.
Salah satu pengguna Twitter menulis: Bocor bocor bocor #HatersAhokKencingdiCelana makanya kalau jd ketua Badan Pemeriksa harus pakai pampers, jng pembalut yg dipakai.
Pengguna akun Twitter yang lainnya menambahkan: Ada orang bener malah dibenci, orang yang membawa perubahan baik harusnya didukung #HatersAhokKencingdiCelana
Banyak netizen yang mengapresiasi kemunculan hastag ini.
Yang buat #HatersAhokKencingdiCelana mungkin udah gerah dengan tingka laku haters ahok yg selalu buat dosa, tulis salah satu pemilik akun.
Masalah Sumber Waras semakin mengemuka setelah ada laporan hasil pemeriksaan BPK ke KPK. BPK menilai pemerintah tidak tepat dalam menentukan patokan harga nilai jual objek pajak sehingga yang dibayarkan pemerintah mengalami penggelembungan. Pemerintah Jakarta berpatokan pada NJOP di Jalan Kyai Tapa sebesar Rp20 juta. Sementara menurut BPK acuan harga beli bisa didasarkan pada nilai NJOP di Jalan Tomang Utara yang cuma Rp7 juta.
Tapi, Ahok kemudian mengklarifikasinya saat dipanggil KPK.
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia, PLN Electric Run 2025 Berlangsung Sukses
-
Tertunduk Lesu, Onad Kirim Pesan Cinta untuk Istri Usai Asesmen Narkoba
-
Lewat Grand Final Duta DPD, Sultan Najamudin Ajak Anak Muda Menjadi Aspirasi Daerah
-
Joget DPR di Depan Prabowo-Gibran: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan di Sidang MKD!
-
KPK Terbitkan Sprindik Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah dan Produk Kilang Pertamina-Petral
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Tito Karnavian: Rp210 T untuk Hidupkan Ekonomi Desa Lewat Kopdeskel Merah Putih