Suara.com - Indonesia menjadi negara dengan militer terkuat tahun 2016 di lingkup Asia Tenggara berdasarkan rangking yang dimuat dalam situs Global Firepower. Satu-satunya negara di Asia Tenggara lain yang paling dekat dengan Indonesia dalam daftar tersebut adalah Vietnam dan Thailand.
Global Firepower menyebut, rangking tersebut tidak dibuat hanya berdasarkan jumlah senjata yang dimiliki suatu negara. Namun, mereka memfokuskan penelitian pada keanekaragaman dan keseimbangan persenjataan yang dimiliki masing-masing negara.
Sedikitnya, ada 50 faktor yang dipakai untuk memberikan penilaian pada kekuatan militer negara-negara tersebut. Beberapa faktor yang dijadikan pertimbangan adalah faktor geografis, fleksibilitas logistik, sumber daya alam, dan industri lokal.
Jumlah sumber daya memang menjadi faktor kunci, di mana negara dengan populasi penduduk lebih besar cenderung berada di rangking lebih tinggi di banding negara lain yang memiliki populasi penduduk lebih sedikit. Selain itu, negara-negara yang tidak memiliki wilayah laut tidak dinilai dari ketiadaaan angkatan lautnya, sedangkan negara-negara yang punya angkatan laut dibandingkan satu sama lain dengan keberagaman aset yang dimiliki.
Rangking ini tidak hanya berskala lokal, melainkan global, di mana Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dari 126 negara yang disurvei. Rusia, China dan India menyusul di posisi dua, tiga, dan empat.
Indonesia, dalam hal ini, berada di rangking 14, satu level di bawah Pakistan, dan uniknya, dua tingkat di atas Israel. Negara-negara Asia Tenggara lain dalam daftar ini antara lain, Vietnam yang berada di posisi 17, Thailand di rangking 20, Myanmar di rangking 33, Malaysia di 34, Filipina di 51, dan Singapura di posisi 64, Kamboja di 88, dan Laos di peringkat 121.
Di posisi paling buncit, ada Republik Afrika Tengah, setingkat di bawah Somalia, di mana keduanya tergolong negara yang hingga kini masih diguncang konflik politik dan aksi terorisme.
Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) seperti AS, Prancis, Inggris, Turki, dan Jerman berada di peringkat-peringkat atas lantaran dinilai berdasarkan asumsi bahwa negara-negara tersebut berbagi sumber daya militer. Namun, kepemimpinan politik maupun militer yang tengah berkuasa saat ini tidak turut berpengaruh.
Mengutip dari laman situsnya, Global Firepower mengumpulkan data dari beragam sumber. Uniknya, beberapa sumber data mereka adalah situs badan intelijen luar Amerika Serikat seperti CIA.gov.
Berita Terkait
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
-
Banyuwangi Tenggelamkan 35 Apartemen Ikan untuk Pulihkan Laut
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
MK Dinilai Gagal Paham Konstitusi? Larangan Jabatan Sipil Seharusnya untuk TNI, Bukan Polri
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan