Suara.com - Ratna Sarumpaet, pekerja seni yang belakangan giat mengurus politik, menceritakan pengalamannya ketika berusaha masuk ke kawasan Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara pada 11 April lalu. Ketika itu sedang berlangsung penertiban oleh pemerintah DKI Jakarta di lokasi itu.
Ratna, yang berbicara usai mengunjungi pimpinan DPRD DKI Jakarta di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016), mengaku diamankan oleh polisi saat akan masuk ke Luar Batang.
"Kayak kemarin, mereka berusaha mengamankan saya. Itu gila. Saya waktu 98 dipenjara, dikejar-kejar, mempertaruhkan nyawa," klaim Ratna, mengacu pada gelombang demonstrasi untuk menggulingkan Orde Baru pada 1998 di Jakarta.
"Kemaren saya tetap saja diamankan. Itu kan kurang ajar," imbuh dia.
Meski mengaku kesal karena diamankan polisi, Ratna mengatakan tak akan mempermasalahkan lagi hal tersebut. Dia bilang, mempermasalahkan penangkapannya sama saja dengan melawan Ahok, sapaan akrab Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya juga bisa mempermasalahkan itu tapi saya malas. Artinya kan saya melawan seorang Ahok. Ini orang sakit, kalau kata saya. Semua orang dilawan. Dia harusnya memerangi akalnya dulu," cecar Ratna.
Adapun polisi pada pekan lalu membantah telah menangkap Ratna. Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Martuani, mengatakan Ratna memang tak bisa memasuki Luar Batang karena terhalang mobil polisi yang bertugas mengawal penertiban itu.
"Mungkin beliau datang pagi - pagi, sebelum seluruh aparat datang. Memang mobilnya terhalang mobil aparat," jelas Martuani ketika itu.
Sementara Pemerintah DKI Jakarta mengatakan bahwa Luar Batang akan diubah menjadi kawasan ruang terbuka hijau dan lokasi pariwisata religius. Warga setempat akan dipindahkan ke beberapa rumah susun yang sudah dibangun oleh pemerintah.
Berita Terkait
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati