Suara.com - Presiden Direktur PT. Kapuk Naga Indah, Nono Sampono diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Senin (18/4/2016). Anggota Dewan Perwakilan Daerah itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka dalam kasus dugaan suap reklamasi pantai utara Jakarta Mohamad Sanusi.
Uniknya, setelah diperiksa selama sekitar delapan jam, pensiunan jenderal bintang tiga dari Angkatan Laut itu membantah ditanyai soal reklamasi dan pengembang yang terlibat dalam reklamasi di pantai utara Jakarta.
"Enggak ada urusan. Enggak ada kaitan," sahut bekas Komandan Pasukan Pengamanan Presiden di era Presiden Megawati Sukarnoputri itu ketika dihampiri oleh wartawan di lingkungan kantor KPK, Jakarta.
Dia hanya bilang bahwa selama diperiksa, KPK mencecarnya dengan 15 pertanyaan. Ia tak berbicara lebih banyak lagi soal pemeriksaan itu.
"Saya datang sebagai warga negara, saya wajib memenuhi permintaan KPK untuk memberikan keterangan, tadi ada 15 pertanyaan," jelas Nono.
Kapuk Naga Indah, perusahaan yang dipimpin Nono, diketahui mengantongi izin membangun lima dari 17 pulau dalam proyek reklamasi pantai utara Jakarta. Kapuk Naga Indah adalah anak perusahaan Agung Sedayu Group, yang bosnya, Sugianto Kusuma, juga telah dicegah keluar negeri oleh KPK.
Saat ini, KPK telah menetapkan tiga tersangka yakni mantan Ketua Komisi D DPRD Jakarta Mohamad Sanusi, Presiden Direktur Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, dan karyawan APL Trinanda Prihantoro.
Sanusi disangka menerima suap sebesar Rp2 miliar dari Ariesman melalui Trinanda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO