Suara.com - Belakangan ini, pagar laut menjadi isu hangat yang ramai diperbincangkan. Di tengah sorotan publik, nama Nono Sampono ikut mencuat. Wakil Ketua DPD RI periode 2017–2024 ini mendapat perhatian setelah diketahui menjabat sebagai Presiden Direktur Agung Sedayu Grup. Namun, siapa sebenarnya Nono Sampono?
Rasa penasaran publik terhadap sosok ini semakin tinggi, terutama karena namanya dikaitkan dengan proyek pagar laut yang disebut-sebut melibatkan Agung Sedayu Grup. Sebagai seorang presdir dari salah satu perusahaan besar, tak heran jika gerak-geriknya menjadi sorotan.
Profil Nono Sampono
Nono Sampono lahir di Madura pada 1 Maret 1953. Ia telah menikah dan dikaruniai tiga orang anak. Sebelum berkiprah di dunia politik dan korporasi, ia memiliki latar belakang militer yang mengesankan.
Pria ini adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1978. Selama masa dinasnya, ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, seperti:
- Komandan Korps Marinir,
- Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres),
- Gubernur Akademi Angkatan Laut,
- Kepala Badan SAR Nasional.
Setelah pensiun dari TNI, Nono terjun ke dunia politik. Ia sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012, berpasangan dengan Alex Noerdin. Namun, langkahnya terhenti di putaran pertama.
Karier politiknya berlanjut di DPD RI sebagai perwakilan dari Maluku. Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI periode 2017–2024. Selain itu, dari sisi akademis, ia adalah lulusan program Sarjana Ilmu Perikanan dan Kelautan di Institut Pertanian Bogor (IPB), salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Kontroversi Pagar Laut
Nama Nono Sampono terseret dalam kontroversi proyek pagar laut yang menjadi perbincangan hangat. Ia diduga menjabat sebagai Direktur Utama PT Cahaya Inti Sentosa, perusahaan yang memegang Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) di area pagar laut.
Baca Juga: Resmi Batalkan 50 Sertifikat HGB Pagar Laut Tangerang, Menteri ATR Nusron Ungkap Pemiliknya!
PT Cahaya Inti Sentosa didirikan pada 14 Desember 2023, berlokasi di Kawasan 100 Blok C Nomor 6, Jalan Kampung Melayu Timur, Teluknaga, Tangerang, Banten. Perusahaan ini merupakan bagian dari konsorsium yang melibatkan PT Agung Sedayu, PT Tunas Mekar, dan Pantai Indah Kapuk 2.
Sebagai anggota DPD RI, posisi Nono menimbulkan polemik karena dikhawatirkan terdapat konflik kepentingan terkait peran dan pengaruhnya dalam proyek tersebut. Keterlibatannya sebagai Direktur Utama di salah satu perusahaan di bawah Agung Sedayu Grup menambah kompleksitas permasalahan.
Itulah sekilas tentang Nono Sampono, seorang tokoh dengan latar belakang militer, politik, hingga bisnis, yang kini terseret dalam isu pagar laut di Banten. Apakah perannya di balik kontroversi ini akan terungkap lebih jelas? Waktu yang akan menjawab.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Biro Pers Istana Kembalikan Kartu Liputan Jurnalis CNN Indonesia, Janji Insiden Terakhir
-
Apakah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober Libur? Ini Penjelasannya
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, Prabowo Perintahkan Semua Dapur Wajib Punya Test Kit
-
Gaya Rambut Kepsek di Pandeglang yang Karaoke di Jam Pelajaran Disorot, Kok Boleh Gondrong?
-
Istana Minta Maaf Usai Cabut Paksa ID Jurnalis CNN, Janji Tak akan Terulang Lagi
-
Kebakaran Hebat di Taman Sari Hanguskan Permukiman Padat, Kerugian Tembus Rp28 Miliar
-
Pelajar 15 Tahun Setir Pajero, Tabrak Dua Rumah di Ciputat Gara-Gara Salah Injak Gas
-
Heboh Pengakuan Mengejutkan WNI di Australia: Gibran Sendiri yang Bilang Tak Lulus Kuliah di Sydney
-
JPPI Ungkap 3 Masalah Fundamental Program MBG, Desak Reformasi Badan Gizi Nasional
-
Usut Kasus Korupsi di DJKA, KPK Panggil Billy Beras