Suara.com - Petinggi Uni Eropa, Rabu (20/4/2016), menyatakan akan mengusulkan bebas visa perjalanan bagi warga Turki pada Rabu (4/5/2016) sejak akhir Juni jika Ankara menyetujui syarat tersisa.
Komisi Eropa pertama melaporkan, penerapan kesepakatan Uni Eropa-Turki pada bulan lalu untuk membatasi pendatang ada perkembangan bagus. Namun beberapa cara dan tekad membutuhkan pelaksanaan pemulangan pendatang dari Yunani ke Turki secara berkelanjutan dan segera menampung pengungsi asal Suriah dari Turki menuju Eropa.
Komisi tersebut tidak menyebutkan berapa banyak dari 72 tolak ukur liberalisasi visa Turki belum lengkap, namun dia menunjukkan beberapa bidang kerja yang masih harus digarap.
Bidang itu, termasuk kesenjangan permohonan suaka, memberikan semua pengungsi akses legalitas tenaga kerja, memperketat persyaratan visa bagi beberapa negara, yang menunjukkan tingginya risiko migrasi, mengambil langkah untuk melindungi hak asasi dan mengakhiri diskriminasi terhadap warga negara Siprus anggota Uni Eropa, yang tidak diakui Turki.
Pihak eksekutif Uni Eropa juga mengingatkan Ankara untuk meningkatkan pendaftaran kembali warga negara Turki dan warga negara ketiga dari anggota Uni Eropa sehingga Perjanjian Pendaftaran Kembali Uni Eropa-Turki berlaku secara penuh mulai 1 Juni 2016.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, Selasa (19/4/2016) mengatakan, Ankara memenuhi semua syarat dalam kesepakatan dengan Uni Eropa dan jika Eropa tidak memenuhi sebagiannya, maka Turki akan menghentikan tawar-menawar.
Sejauh ini implementasi kesepakatan migrasi, menurut Komisi tersebut 325 pendatang gelap dipulangkan dari Yunani ke Turki dan 103 pengungsi Suriah ditampung di Uni Eropa.
Yunani telah menyiapkan prosedur untuk mempercepat proses pencari suaka di Kepulauan Aegean dan Badan Uni Eropa untuk penanganan perbatasan serta asisteni suaka mengerahkan petugas pendamping, ahli pendaftaran kembali, petugas suaka, dan penerjemah untuk membantu pemohon suaka. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Luhut: Bebas Visa, Kunjungan Wisatawan Asing Naik 20 Persen
-
Kebijakan Bebas Visa Dongkrak Kunjungan Wisman Hingga 20 Persen
-
Komisi X DPR: Jumlah Kunjungan Turis ke Indonesia Jauh Tertinggal
-
Inilah Keluhan Kalangan Biro Perjalanan Wisata pada Pemerintah
-
Asita Akui Promosi Pariwisata Pemerintah Saat Ini Lebih Gencar
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh