Suara.com - Legenda balap motor dunia, Giacomo Agostini, tidak heran dengan keputusan Jorge Lorenzo hijrah ke Ducati musim depan. Baginya, itu keputusan yang sangat bagus untuk keluar dari bayang-bayang Valentino Rossi.
Faktor Rossi digadang-gadang memang jadi salah satu alasan mengapa pebalap asal Spanyol itu hengkang dari Yamaha setelah hampir selama sembilan tahun bersama. Tidak mudah memang bagi perasaan pebalap manapun untuk bisa keluar dari situasi seperti ini.
Terlebih, Lorenzo juga bukan pebalap yang kalah kelasnya seperti Rossi. Dia sudah membuktikan kualitasnya sebagai salah satu pebalap terbaik MotoGP saat ini dengan telah menjuarai tiga kali pagelaran balap motor paling bergengsi di dunia tersebut; 2010, 2012, dan 2015.
"Saya melihat ada tiga alasan kenapa dia (Lorenzo) pergi," kata Agostini, 73 tahun. "Pertama, Ducati tim yang bagus dan mereka telah menunjukkan itu di awal musim ini. Kedua, soal kontrak. Dia pastinya tak kecewa dengan tambahan beberapa juta dolar yang didapatnya."
"Terakhir, akhirnya ada persaingan dengan Rossi, dimana dia harus mengatasi itu. Bisa jadi juara dunia, tapi banyak orang tetap lebih memuji Rossi pastinya bukan situasi yang mudah," sambung Agostini.
Juara dunia balap motor 15 kali itu kemudian mencontohkan saat dia bersaing dengan Mike Hailwood pada kejuaraan dunia balap motor tahun 1967.
"Perbedaan perlakuan terbesar antara Lorenzo dan Rossi bukanlah dari tim, tapi dari para penggemar. Kejadian yang sama pernah terjadi pada saya di tahun 1967. Ketika saya terjatuh di lap terakhir, para penggemar tetap menyambut saya dibanding Mike Hailwood yang memenangi seri saat itu," ujar Agostini.
Lorenzo memutuskan hijrah ke Ducati musim depan dengan kontrak selama dua musim. Kabarnya dia mendapat bayaran 12 juta euro (sekitar Rp178 miliar) per musimnya dari tim yang berbasis di Bologna, Italia, itu. (Marca)
Berita Terkait
-
Yamaha Gandeng Ojek Online Lakukan Studi Baterai Tukar Motor Listrik di Indonesia
-
Motor Listrik Yamaha Gunakan Sistem Swap Battery, Mulai Diuji di Indonesia
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
Naksir Aerox atau X-Ride? Ini Daftar Harga Motor Yamaha September 2025
-
Duel Fitur Yamaha Y-Connect vs Honda RoadSync, Mana Lebih Unggul
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?