Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan negara seharusnya pro digital untuk mengantisipasi gelombang baru teknologi yang kini berkembang pesat.
"Kita memerlukan Negara pro digital sehingga betul-betul mengakomodir generasi baru, tidak hanya mengakomodir tapi menjadi payung demi kehidupan yang lebih baik," katanya dalam seminar "Managing Disruption Amidst Change" yang digelar di Opration Room, Gedung DPR, Kamis malam.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Manajer Uber di Indonesia Alan Jiang, CEO bubu.com Shinta Dhanuwardoyo, Direktur Utama Bursa Efek Jakarta Tito Sulistio.
Menurut Fahri, gelombang teknologi sulit dihentikan. Sementara generasi baru yang telah terpapar teknologi tumbuh.
Negara yang tidak mampu mengantisipasi perkembangan teknologi ke depan dipastikan tidak lagi relevan. "Dan akan runtuh bersama strukturnya," katanya.
Ia mengatakan, reformasi sebenarnya telah memberikan peluang terhadap hal itu. Hal ini mengingat reformasi telah mengubah dari persepsi negara yang kuat menjadi pentingnya rakyat dan dinamikanya.
Di era teknologi, individu, rakyat dan dinamikanya lebih penting. Individu bahkan bisa lebih berkuasa dan lebih kaya dibandingkan negara.
"Mark Zuckerberg (CEO Facebook) merupakan presiden dengan rakyat terbanyak. Bagaimana setiap hari ia bisa memberikan pesan untuk 'menginfluence' (memengaruhi)," katanya.
Untuk itu, menurut Fahri, Indonesia tidak bisa menutup mata untuk tidak mengantisipasi era digital. "Indonesia relevan karena mengambil sikap rakyat dan dinamikanya lebih penting. Oleh karenanya otoritas negara jangan terlalu mengekang industri digital," katanya.
Namun demikian, kehadiran teknologi seharusnya bukan menjadikan generasi baru terasing dengan dari masyarakat. Teknologi justru diharapkan mampu meningkatkan kesejateraan masyarakatanya terutama para petani dan nelayan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Wamen PKP Soroti Backlog 15 Juta Unit Rumah, Singgung Properti Syariah
-
Qatar Garap Proyek 3 Juta Rumah di Indonesia, Kapan Mulai Dibangun?
-
Publik Meledak, Buntut Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Dinaikkan
-
Seruan Keras Syahganda Nainggolan: Copot Maruarar Sirait, Ganti dengan Fahri Hamzah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?