Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyatakan belum mendapat laporan secara resmi terkait dengan bentrok di Kabupaten Tolikara yang disebabkan isu tidak meratanya penyaluran dana Program Strategis Peningkatan Ekonomi Kampung (Prospek) di wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen di Jayapura, Jumat (29/4/2016), mengatakan pihaknya belum menerima laporan apapun sehingga tidak dapat memberikan banyak penjelasan.
"Kami belum terima laporan jadi nanti akan dicek untuk mengetahui kondisi sebenarnya bagaimana," katanya.
Dana Prospek di zaman kepemimpinan Barnabas Suebu disebut dana Respek merupakan anggaran yang diberikan Pemprov Papua kepada kampung yang ada di Bumi Cenderawasih untuk peningkatan perekonomian kampung.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bentrok yang terjadi di Distrik Gika dan Panaga, Kabupaten Tolikara sejak 9 April 2016 hingga kini telah menyebabkan 32 warga terluka dan satu tewas.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan penyebab bentrok atau konflik sosial ini adalah persoalan pembagian bantuan dana Prospek (Respek) yang dinilai tidak adil antar distrik.
"Karena telah berlangsung sejak 9 April hingga kini, akhirnya BPBD Kabupaten Tolikara melaporkan kejadian ini kepada posko BNPB dan meminta bantuan," katanya.
Menurut Sutopo, tercatat satu orang meninggal dunia atas nama David Manipo (24), 17 orang luka berat dan 15 orang luka ringan dengan kerugian materi adalah 95 unit rumah terbakar.
"Selain itu juga kerusakan pertanian, penjarahan ternak dan kehilangan harta benda, yang mana kerugian keseluruhan masih dalam perhitungan BPBD," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
-
Geram Gegara Gelagapan di Sidang, Hakim MK Semprot Kubu Cagub-Cawagub Tolikara: Kuasa Hukum kok Gak Ngerti?
-
Pemprov Batasi Daging Babi Masuk Papua, Cegah Flu Babi Jelang Natal!
-
Pemprov Papua Tengah Sosialisasikan Peraturan Baru LHK Terkait Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
-
Aksi Brutal Buntut 3 Komisioner KPU Tolikara Dipecat, Massa Bakar Kantor KPU Papua Pegunungan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?