Suara.com - Saat ini, Pricewaterhouse Coopers, konsultan dan auditor independen pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang masih bekerja. Mereka sedang melacak duit dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang masuk ke dua perusahaan pengelola sampah, PT. Godang Tua Jaya dan PT. Navigat Organic Energy Indonesia.
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan kemungkinan hasil audit akan keluar bulan Mei ini.
"Mungkin dalam satu bulan ini bisa selesai audit (pengelolaan TPST Bantargebang)," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/5/2016).
Ahok mengatakan penggunaan jasa audit independen dilakukan sebelum Pemprov DKI memutus kontrak dua perusahaan yang selama ini dinilai tak maksimal dalam mengolah sampah warga Jakarta.
"Kita menghindari gugatan. Kita mesti pastikan firm," katanya.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/4/2016), mengatakan auditor independen akan bekerja selama 30 hari.
Sebelum menunjuk auditor independen, pemerintah sudah melayangkan surat peringatan pertama dan kedua kepada kedua perusahaan. SP 1 pada 25 September 2015 dan SP 2 pada 27 November 2015. Pemerintah menilai mereka gagal memenuhi kewajiban membangun dan mengoperasikan semua prasarana di TPST Bantargebang pada 2011. Misalnya, gagal membangun Gasification Landfill Anaerobic Digestion.
"Jadi bahwa mereka nantinya akan melaksanakan tugas selama 30 hari dimulai dari tanggal 22 April 2016. Sebagai konsultan independen ini akan mengaudit," kata dia.
Apabila hasil audit nanti ditemukan pelanggaran, pemerintah akan melayangkan surat peringatan ketiga.
"Apabila terjadi pemutusan kontrak kerjasama kami dinas kebersihan harus mengantisipasi pengelolaan sewa kelola. Kami yang pertama adalah tenaga kerja di sana akan kami rekrut menjadi pekerja lepas dinas kebersihan," ujar dia.
"Kemudian juga kami akan melakukan pendampingan dengan tenaga ahli persampahan dan tentunya yang paling penting adalah pengadaan alat berat berupa eksavator," Isnawa menambahkan.
Lebih jauh, Isnawa mengatakan pemerintah Jakarta tahun ini akan membangun tempat pengolahan sampah modern atau intermediate treatment facilities di Sunter, Cilincing, dan Kamal Muara. Semuanya di Jakarta Utara.
Godang Tua Jaya dan Navigate Organic saat ini menggandeng pencara Yusril Ihza Mahendra untuk menghadapi pemerintah Jakarta. Di berbagai kesempatan, Yusril yang berhasrat menjadi calon gubernur Jakarta itu meminta Ahok untuk berpikir ulang sebelum memutus kontrak secara sepihak.
Menurut dia pengelolaan sampah bukan cuma urusan teknis, tetapi berkaitan dengan masalah sosial dan politik.
Berita Terkait
-
Sampah, Yusril Sebenarnya Enggan Gugat Ahok karena Pasti Menang
-
Auditor Independen Teliti Duit Pengelolaan Sampah Bantargebang
-
Beberapa MoU Jakarta-Kota Bekasi Soal Sampah Bantargebang Diubah
-
Truk Sampah Jakarta Sudah Boleh Beroperasi 24 Jam di Bantargebang
-
Ahok Ingin Ada Aturan Orang Buang Sampah Bisa Langsung Didenda
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor