Suara.com - Masih ingat "bencana kemacetan" saat libur libur panjang Natal 2015 yang lalu? "Itu terjadi selain karena volume traffic/trip yang meningkat tajam, juga karena minimnya antisipasi, tidak adanya koordinasi dan bahkan miskalkulasi; baik oleh Korlantas Mabes Polri, Ditlantas Polda Metro Jaya dan bahkan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, Selasa (3/5/2016).
Tulus mengingatkan dalam minggu ini, tepatnya antara tanggal Kamis-Sabtu (5-7/5/2016) adalah libur panjang, long week end. "Sudahkah hal ini diantisipasi dengan cermat dan seksama; baik oleh Kemenhub, Korlantas, Polda Metro Jaya, operator tol dan bahkan pemerintah daerah?," ujar Tulus.
YLKI menyarankan beberapa saran konkrit kepada pemerintah dan kepolisian agar bencana kemacetan di akhir tahun lalu tidak terulang kembali. Antara lain:
Pertama, agar Korlantas Mabes Polri, Kemenhub, Polda Metro Jaya dan operator tol menghitung secara cermat berapa volume maksimal ruas jalan tol tertentu dan berapa kecepatan terendah kendaraan yang melaju di ruas tol yang bersangkutan. Jika sudah melewati batas rasional, sebaiknya ruas tol tersebut ditutup saja. Dan arus kendaraan diarahkan ke jalan non tol. Jika perlu jika kemacetan sudah mengunci (grid lock), maka loket pembayaran dibuka saja, digratiskan; sampai kondisi traffic mencair.
Kedua, agar masyarakat terutama yang menggunakan smart phone, agar mengaktifkan google map untuk membantu pemanduan lalu lintas, sehingga bisa memilih volume traffic yang lebih cair dan tidak terpenjara kemacetan berjam-jam.
Ketiga, agar operator tol, khususnya Jasa Marga memberikan informasi yang akurat terkait sikon traffic di ruas tol tertentu, sehingga masyarakat bisa memilih jalan alternatif. Selama ini informasi traffic di jalan tol cenderung tidak akurat, ngawur dan bahkan manipulatif.
Keempat, agar ditempatkan petugas lebih banyak di titik-titik rawan/langganan kemacetan untuk menertibkan pengguna jalan yang melanggar lalu-lintas. Berikan sanksi tegas bagi pelanggar lalu-lintas.
Kelima, agar pemerintah daerah mengamankan tempat destinasi wisata di daerahnya, agar tidak terjadi bencana kemacetan serupa, dan atau kecelakaan fatal di destinasi wisata yang acap kali terjadi.
"Keenam, agar semua pihak mengutamakan keselamatan berlalu lintas, terutama pengguna sepeda motor. Jangan ada toleransi dalam hal keselamatan berlalu-lintas," tutup Tulus.
Berita Terkait
-
Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Bikin Macet Parah, Pramono Kini Minta Pengerjaannya saat Libur
-
YLKI Desak Pemerintah Setop Sementara Program Makan Gratis Usai Marak Kasus Keracunan
-
Warga Jakarta Keluhkan Kemacetan Rabu Sore, Polisi Sebut Ini Penyebabnya
-
Bye-bye Angkot Tua! Bogor Siap Bebaskan Diri dari Kemacetan Mulai 2026
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta