Aktivis lembaga Perempuan Mahardhika prihatin dengan kasus yang dialami mahasiswi semester II Geofisika FMIPA UGM angkatan 2015 asal Batam bernama Feby Kurnia. Feby ditemukan tak bernyawa di toilet lantai 5 gedung S2 dan S3 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Senin (2/5/2016). Dia diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
"Ini menunjukkan keprihatinan bagi kita, bahwa banyak sekali korban perempuan bahkan sangat dekat dengan kekerasan bahkan sampai berujung kematian. Ini harus jadi perhatian kita semua," ujar aktivis Perempuan Mahardhika Mutiara Ika Pratiwi kepada Suara.com di kantor LBH Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Mutiara berharap kepolisian secepatnya mengungkap kasus Febby.
"Kami harap pihak kepolisian cepat tanggap. Kami menunggu hasil autopsi apakah ada kekerasan seksual atau tidak," katanya.
Suara.com - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menduga mahasiswi tersebut merupakan korban pembunuhan.
"Besar dugaan kami yang bersangkutan dibunuh oleh pelaku yang masih akan kami kejar," kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Kombes Hudit Wahyudi usai olah tempat kejadian perkara di UGM.
Menurut Hudit dugaan itu berdasarkan temuan seperti bekas jeratan di leher korban.
Namun, Hudit belum dapat memastikan karena kondisi korban sudah membusuk sehingga sulit dilakukan identifikasi.
Hudit mengatakan berdasarkan hasil identifikasi sidik jari mahasiswi yang ditemukan oleh satpam UGM pada sekitar pukul 18.00 WIB di kamar mandi itu masih terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Geografi UGM.
Menurut Hudit kepolisian Sektor Mlati, Sleman, pada Jumat (29/4/2016) sempat menerima laporan bahwa korban tersebut hilang dibawa oleh seseorang.
"Hari Jumat itu Polda ikut melacak melalui nomor telepon korban, tetapi yang mengangkat bukan yang bersangkutan melainkan orang lain, lalu telepon terputus," kata dia.
Hudit berharap melalui beberapa barang bukti dan jejak yang ditinggalkan, pelaku dapat segera ditangkap.
Saat ini, menurut dia, mayat korban dengan kondisi yang sudah membengkak sedang diautopsi di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta.
"Kami masih akan melakukan pemeriksaan seluruh tubuh korban untuk mengetahui pasti apa yang menyebabkan korban meninggal," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
Terkini
-
Ridwan Kamil Siap-siap, KPK Akan Panggil Dalam Waktu Dekat Terkait Kasus Pengadaan Iklan Bank BJB
-
Drama Penyelamatan Santri Ponpes Al Khoziny, Tim Rescue Surabaya Bertaruh Maut di Bawah Reruntuhan
-
Geger Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal karena MBG? Begini Kronologi Versi Dinkes Bandung Barat
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan