Aksi solidaritas korban perkosaan berinisal Y di Bengkulu, didepan Istana Merdeka, Rabu (4/5/2016). [Suara.com/Erick Tanjung]
Ratusan massa menggelar aksi solidaritas atas kasus Yuyun (14), pelajar putri SMP asal Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/5/2016). Mereka melakukan aksi kecaman atas kasus perkosaan Yuyun hingga tewas dibunuh.
Pantauan Suara.com di lokasi, massa aksi yang didominasi oleh kalangan perempuan ini membawa poster dan spanduk yang berisi kutukan terhadap aksi kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur. Salah satunya berbunyi "hidup terhormat tanpa kekerasan terhadap perempuan", "Nurani Telah Mati, Kalah Dengan Birahi".
"Kami hadir disini karena sebagai perempuan dan warga negara merasa terancam berada diruang publik. Sebab sampai sekarang marak terjadi kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan," kata Pratiwi, Advokad dari LBH Jakarta dalam orasinya.
Mereka juga menuntut pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan dan menghukum pelaku kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan seberat-beratnya.
"Negara masih abai atas kekerasan seksual terhadap anak. Kasus seperti YY masih marak terjadi. Aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian, kejaksaan, hakim masih belum melindungi perempuan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Yuyun merupakan korban perkosaan yang dilakukan 14 pemuda dan kemudian dibunuh pada pertengahan April 2016 usai pulang sekolah.
Yuyun ditemukan tak bernyawa pada Senin (4/4/2016) atau setelah beberapa hari hilang. Ketika ditemukan warga, dia dalam kondisi nyaris bugil. Tangan dan kakinya ditali.
Suara.com - Beberapa hari kemudian, anggota Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, berhasil menangkap 12 tersangka.
Komentar
Berita Terkait
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Ditodong Gubernur Bengkulu Di Bandara, Ketua DPD RI Gercep Langsung Telepon Menkes
-
AgenBRILink LQQ, Wujud Nyata Inklusi Keuangan BRI di Bengkulu Utara
-
Balita di Bengkulu Muntahkan Cacing, Cak Imin Minta Kemenkes Usut Tuntas Akar Masalah
-
Kasus Balita Bengkulu Cacingan, DPR Ingatkan Jangan Sampai Terulang Tragedi Raya di Sukabumi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar