Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan meminta para ulama di Nahdlatul Ulama untuk ikut berperan dalam menangani berbagai permasalahan bangsa, seperti pemberantasan narkoba, terorisme dan radikalisme.
"Peran ulama sangat mengemuka untuk menyelesaikan masalah ini. Untuk menanggulangi ini, kita jangan hanya berdoa, tapi melupakan tindakan di lapangan," ujar Luhut yang menjadi Keynote speaker di International Summit Of The Moderat Islamic Leader (ISOMIL), Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (9/5/2015) malam.
Luhut menuturkan, salah satu penyebab radikalisme adalah pengangguran dan kemiskinan. Menurutnya, kesenjangan pendapatan juga bisa memicu masalah karena menyangkut kecemburuan antara yang miskin dan kaya.
"Ini juga peran para ulama untuk bersama-sama menanggulanginya," katanya.
Untuk itu, Luhut menegaskan, pemerintahan Jokowi-JK telah mengedepankan pemerataan ekonomi dengan merealisasikan program dana desa sebagaimana diamanatkan Undang-undang. Luhut program dana desa bisa mengurangi kesenjangan antara masyarakat kota dan desa.
Lebih lanjut Luhut meminta NU untuk lebih aktif memainkan peran. Pasalnya keberadaan NU di Indonesia memiliki pengaruh dan mengakar kuat di masyarakat khususnya masyrakat desa. Luhut juga meminta NU dan Muhammadiyah untuk bersinergi dengan pemerintah.
"Tanpa NU, saya tidak bisa bayangkan bagaimana arah Indonesia Indonesia saat ini. NU memainkan peran yang sangat penting menjadi pilar pemersatu bangsa. Kepemimpinan Said Aqil membuat negara ini stabil. Saya minta NU memainkan peran sentral bersama Muhammdiyah," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Bentuk Pasukan Khusus di Dunia Maya, Cara BNPT Mencegah Radikalisme di Era Tanpa Batas
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
-
Benarkah Infak dari Hasil Korupsi Bisa Hapus Dosa Koruptor? Ini Penjelasan Ulama
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025