Suara.com - Seorang perempuan di Kota Pune, India, menjadi korban aksi kekerasan. Perempuan berusia 22 tahun itu diseret keluar dari dalam mobilnya lalu dipukuli sekelompok lelaki. Para pelaku beralasan, korban mengenakan gaun yang terlalu pendek dan berjalan dengan laki-laki hingga larut malam.
Insiden ini bermula saat perempuan yang tidak disebut namanya itu pulang dari kursus tari dengan mobil bersama beberapa rekannya. Ketika itu, waktu menunjukkan pukul 5.30 dini hari. Ternyata, ada mobil berisi sekelompok lelaki yang menguntit mereka. Sesampainya di tujuan, mobil penguntit tiba-tiba menghadang mobil yang dinaiki si perempuan dan rekan-rekannya.
Si perempuan diseret keluar dari dalam mobil dan dianiaya. Seorang rekan si perempuan mencoba menolong, namun malah turut jadi sasaran pemukulan.
"Ketika sedang pulang, sebuah mobil yang berisi sekelompok lelaki menguntit kami sampai di rumah lalu mencegat kami. Lalu, mereka menyeret saya keluar lalu menganiaya saya," ujar perempuan itu kepada polisi setempat.
Lansiran Hindustan Times, perempuan itu menuturkan, ia menjadi sasaran lantaran pakaian yang ia kenakan dinilai terlalu pendek. Tak hanya itu, ia juga diserang karena bepergian bersama sejumlah lelaki di waktu malam. Setelah sempat pergi beberapa saat, para pelaku kembali. Mereka mengancam, si perempuan akan menerima konsekuensi buruk jika nekat mengulangi perbuatannya.
Amat disayangkan, usai mendapat laporan, polisi tak segera melakukan pengusutan. Mereka baru menggelar penyelidikan sepekan setelah laporan masuk.
Kini, polisi baru mengamankan dua orang tersangka. Sejumlah lelaki lain yang diduga terlibat dalam insiden ini masih dalam pengejaran.
Tiga petugas kepolisian juga diperiksa karena tidak segera mengusut kasus tersebut. Wakil Komisaris Kepolisian setempat, Arvind Chaweria, mengatakan, ketiga oknum polisi tersebut diduga sengaja menunda pengusutan untuk memanipulasi siapa saja yang terlibat dalam aksi kejahatan.
Insiden ini menambah panjang daftar aksi kekerasan terhadap perempuan di India.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja putri berusia 13 tahun muncul dalam sebuah video amatir sedang dihukum cambuk oleh tetua desa. Aneh, si remaja dituding melakukan 'kejahatan' karena diperkosa oleh ayahnya. (Independent)
Berita Terkait
-
Darurat! Ada 2000 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Terungkap dalam 2 Minggu
-
Darurat Kekerasan! 13 Ribu Kasus Serang Perempuan dan Anak di 2025, Medsos Biang Kerok?
-
Kecam Keras Aksi Kekerasan Seksual di Ruang Publik, Golkar Desak UU TPKS Diberlakukan
-
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
-
Femisida di Indonesia, Budaya Patriarki dan Negara yang Abai?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan