Suara.com - Beredar kabar bahwa pembebasan empat anak buah kapal (ABK) WNI yang disandera kelompok bersenjata di Filipina setelah membayar tebusan sebesar 100 juta peso. Terkait hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu informasi tersebut.
Ia memastikan bahwa Pemerintah Indonesia tidak ada membayar uang tebusan kepada kelompok penyandera dalam pembebasan empat WNI tersebut.
"Saya tidak tahu. Saya kira tidak, kalau Pemerintah pasti tidak," kata Kalla saat ditemui usai menghadiri peluncuran dan bedah buku tentang akuntabilitas pemberantasan korupsi oleh KPK di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Sebelumnya, Rabu (11/5/2016) sore, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa empat WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina telah berhasil dibebaskan. Kondisi keempat WNI tersebut dalam keadaan sehat dan selamat.
"Alhamdulillah, puji syukur pada Allah SWT, akhirnya empat WNI yang disandera kelompok bersenjata 15 Maret 2016 lalu sudah berhasil dibebaskan. Keempat WNI tersebut dalam keadaan baik," kata Jokowi dalam konfrensi pers di Istana Merdeka, Jakarta.
Dia menjelaskan, pembebasan empat WNI yang ditawan tersebut dibebaskan hasil kerjasama Pemerintah Filipina dan Pemerintah Indonesia. Mereka kini sudah berada ditangan otoritas Filipina dan segera diserahkan kepada Pemerintah Indonesia.
"Pembebasan sandera ini berhasil dilakukan melalui kerjasama yang baik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Filipina. Saya mengucapkan terimakasih pada pemerintah Filipina yang melakukan kerjasama dengaan sangat baik dalam membebaskan WNI kita," ujar dia.
"Dan saya bersyukur inisiatif Indonesia menyelenggarakan pertemuan trilateral di Jogja 5 Mei lalu membuahkan hasil".
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli