Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menemukan Benteng bekas peninggalan Belanda di bawah kawasan Akuarium, Luar Batang, Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan benteng tersebut rencanannya akan dilakukan restorasi dengan melibatkan tim arkeologi dari Universitas Indonesia. Kabarnya benteng tersebut berada sedalam dua meter dari permukaan laut.
"Kami mau bentuk tim arkeolog kerjain. Waktu penggalian udah ketemu, ada dinding yang menunjukkan pintunya bulet. Ternyata sudah tenggelam dua meter di bawah muka laut ada fotonya zaman Belanda," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/5/6/2016).
Pihak pemprov DKI dikatakan Ahok juga sudah bertemu dengan tim arkeolog untuk melakukan koordinasi. Dalam melakukan restorasi benteng tersebut, rencananya akan dibangun tanggul untuk memompa air ke luar. Air laut yang menutupi benteng jaman VOC tersebut akan dibuang ke laut atau Sungai Pakin.
"Kita mau bikin kalau bisa rekonstruksi kembali walau harus turun 2 meter. Seolah-olah ada tapi turun. Kita pompa. Kita gunakan arkeolog dari UI, udah ketemu profesornya semua," kata Ahok.
Ahok ingin benteng peninggalan Belanda di Utara Jakarta dapat dikembalikan seperti sedia kala. Itu sebabnya ia ingin menertibkan kawasan liar di Luar Batang.
"Kan udah ada modelnya, misalnya yang dibongkar yang dibawah udah dijadikan fondasi rumah, makanya kita bongkar. Kita tuh ada pos penjaga, untuk berdiri prajurit gitu. Yang asli kan masih ada, termasuk pintu buletnya. Nah kita mau balikin," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan sejauh ini pihaknya sudah mendapat laporan benteng itu rusak. Namun Ahok yakin apabila dilakukan restorasi benteng tersebut dapat menyerupai bentuk aslinya.
"Termasuk jembatan antar itu ada fondasi bawahnya, nah waktu gali, kena. Makanya kalau eskavator kerja, kalau udah agak keras kamu nggak boleh terusin," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO