Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno akan rapat sore ini di Balai Kota Jakarta untuk membahas persiapan pembangunan kereta ringan (light rail transit) Jabodetabek.
"Mau bahas bahwa kita harus kerjasama, Adhi Karya kerjain, kalau menhub tidak mau mengambil alih, yang dikerjakan Adhi Karya, maka ini jadi bisnis Adhi Karya untuk LRT," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Ahok mengakui proyek tersebut masih diperdebatkan antara pemerintah Jakarta dan Kementerian Perhubungan di bawah kepemimpinan Ignasius Jonan. Ahok mengusulkan kereta memakai rel selebar 1.435 milimeter, sedangkan Jonan menginginkan memakai rel yang lebih kecil, yakni 1.067 milimeter.
"Tentu izinnya harus dari kami. Karena ini akan masuk ke Jakarta. Kita harus bicara dengan BUMN. Apa join nanti saya nggak tahu," kata Ahok.Ahok menekankan yang memiliki kewenangan memberikan izin proyek adalah pemerintah Jakarta. Itu sebabnya, Ahok keukeuh LRT menggunakan rel 1.435 milimeter lebih tepat. Apalagi, di banyak negara juga begitu.
LRT Jabodetabek akan memiliki panjang 54,5 kilometer. Rutenya mencakup Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. Semula, proyek ditarget rampung sebelum Asian Games 2018, tetapi belakangan mundur ke 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Diburu KPK, Kasi Datun Kejari HSU Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejati Kalsel
-
Catatan KPK 2025: 439 Perkara, 69 Masih Penyelidikan
-
Detik-detik Kasi Datun Kejari HSU Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK
-
KPK Ungkap Capaian 2025: 11 OTT, 118 Tersangka, Aset Negara Pulih Rp 1,53 Triliun
-
Soal Pilkada Dipilih DPRD, Said Abdullah Wanti-wanti: Jangan Berdasar Selera Politik Sesaat!
-
Bandingkan Kasus Brigadir J, Roy Suryo Cs Minta Uji Labfor Independen Ijazah Jokowi di UI atau BRIN!
-
Diskusi Buku Dibubarkan, Guru Besar UII Sebut Aparat Anti Sains dan Mengancam Demokrasi
-
Catatan Bencana Alam di Indonesia 2025: Dari Erupsi Gunung Hingga Banjir Sumatra
-
Perbankan Nasional Didesak Hentikan Pembiayaan ke Sektor Perusak Lingkungan di Sumatera
-
Bareskrim Ringkus 17 Pengedar Narkoba Jelang DWP 2025 di Bali, Ada 6 Sindikat!