Suara.com - Sesuai dengan beredarnya telegram rahasia (TR) dari Mabes Polri, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat saat ini sedang gencar menelusuri penyebaran paham komunis di wilayahnya.
Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono menjelaskan, perintah yang disampaikan dalam TR dari Mabes Polri itu meminta seluruh jajarannya untuk mencegah dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait paham komunis ini.
"Sesuai dengan dasar negara, komunis itu dilarang. Pemahaman ini yang harus kita sampaikan kepada masyarakat," katanya di Mataram, Sabtu (14/5/2016).
Tidak hanya melakukan upaya preemtif dan preventif, namun jika ada masyarakat yang menganut atau pun turut terlibat dalam penyebarannya, seluruh anggota diperintahkan untuk mengambil tindakan tegas.
"Jika memang ada dugaan yang mengarah pada hal itu, oknumnya harus diamankan," ujarnya.
Bahkan masyarakat juga diimbau jika melihat atribut berlambang palu arit ini terpasang di tempat umum atau sengaja digunakan oleh warga, dia meminta untuk segera melaporkannya.
"Kalau ada ditemukan, seperti lambang atau sejenisnya, langsung lapor ke polisi," ucapnya.
Umar mengaku bahwa TR dari Mabes Polri tersebut telah disampaikan kepada seluruh jajarannya, agar tidak ada satu pun masayrakat yang turut terlibat dalam paham komunis ini.
"Itu perlunya menggencarkan sosialisasi di masyarakat, polisi punya peran disitu. Kita harus memberikan pemahaman terkait paham komunis ini," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!