Suara.com - Awal yang baik ditorehkan tim Uber Indonesia di laga perdana Grup C Piala Uber 2016, Minggu (15/5/2016). Menghadapi putri-putri dari Bulgaria, Greysia Polii dan kawan-kawan menang mudah 5-0.
Hasil mencolok ini sudah diprediksi sebelumnya mengingat para wakil Merah Putih memang masih jauh di atas tim dari kawasan Eropa Tenggara itu.
Poin pertama Indonesia disumbangkan Maria Febe Kusumastuti yang turun di sektor tunggal putri. Bermain di Kunshan Sports Center Stadium, Cina, Febe sempat menang mudah 21-12 di game pertama melawan Linda Zetchiri.
Namun, di game kedua, Febe kurang mampu mengontrol pukulan-pukulannya yang searah dengan angin sehingga banyak yang keluar bolanya. Alhasil, Zetchiri mampu membuat game kedua harus diselesaikan lewat babak deuce.
Saat kedudukan 22-22, Zetchiri gagal lakukan servis. Febe pun kembali mendapatkan kepercayaan diri untuk menyudahi permainan 24-22. Satu dropshot tajam dari Febe yang tak dapat dikembalikan Zetchiri membuat Febe menyumbangkan angka pertama untuk tim Uber Indonesia.
Poin kedua Indonesia datang dari tunggal putri lainnya, Fitriani. Pebulutangkis muda berusia 17 tahun itu juga menang dua game langsung, 21-9, 21-15, atas Petra Nedelcheva.
Perlawanan sengit sempat diberikan wakil Bulgaria di partai ketiga. Ketika itu, Bulgaria yang menurunkan ganda putrinya, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva, sempat membuat pasangan Indonesia Anggia Shita Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani bekerja keras.
Sempat unggul 21-16 di game pertama, Anggia/Ketut takluk 15-21 di game kedua. Beruntung, mereka bisa kembali bangkit di game ketiga dengan menang 21-18 sekaligus membuat tim Uber Indonesia meraih poin ketiganya.
Di partai keempat, tunggal putra Indonesia Hanna Ramadini menang 21-17, 21-16 atas Mariya Mitsova. Meski terhitung menang mudah, namun Hanna mengaku sempat merasa tertekan pada pertandingan ini.
"Walaupun Indonesia sudah menang 3-0, tapi saya sempat deg-degan, karena masing-masing pemain punya tanggung jawab untuk menyumbang poin," ujar Hanna usai pertandingan.
"Saya pernah melihat permainan Mitsova di kejuaraan Eropa, permainannya cukup lumayan, tetapi kemampuan saya memang diatas dia," pungkasnya.
Tim Uber Indonesia akhirnya memastikan sapu bersih poin usai di partai terakhir pasangan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari menang 21-9, 21-11 atas Mariya Mitsova/Petra Nedelcheva. (PBSI)
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
KPK Tetapkan Status Rudy Tanoesoedibjo sebagai Tersangka Kasus Korupsi Penyaluran Bansos
-
Aksi Sadis Cucu Pemilik Kios Pecel Lele di Bogor, Nenek dan Pamannya Dibakar Hidup-hidup!
-
Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Nyaris Mundur: Kecewa Rumah Dijarah, Negara Tak Lindungi
-
Fadli Zon Digugat ke Pengadilan, Korban Pemerkosaan 1998 Titipkan Pesan Mendalam!
-
Sikap Rahayu Saraswati Bikin Rocky Gerung Kagum: Contoh Baru Etika Politisi
-
Gentlemen vs Drama: Perang Ucapan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Soal Tes DNA Ulang di Singapura
-
Gibran 'Cari Poin' Saat Demo Rusuh? Refly Harun Sebut Potensi 'Musuh dalam Selimut'
-
Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK Usai 'Diteror' lewat Makam dan Pesan Misterius
-
Penyidik Kejaksaan Agung Ikut Sita Aset Milik Megawati dalam Kasus Korupsi PT Sritex
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan