Suara.com - Warga miskin Jakarta yang pemukimannya pernah ditertibkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menggugat Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Jokowi digugat karena pernah menjadi gubernur Jakarta.
"Ya warga (sepakat) menggugat class action Presiden dan Ahok. Kami akan terus melakukan perlawanan, penggusuran itu bukan jalan keluar," kata Ketua Panitia Pelaksana Kongres Rakyat Lawan Penggusuran, Marlo Sitompul, di kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (15/5/2016).
Marlo yang merupakan ketua umum Serikat Perjuangan Rakyat Miskin menambahkan SPRI mendampingi warga untuk mendapatkan hak mereka.
"Bahwa kita ke depannya akan memperjuangkan yang nggak punya sertifikat, yang nggak punya PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) agar memiliki kekuatan hukum, karena tanpa kekuatan hukum, rakyat tidak berdaya," kata dia.
Marlo mengatakan timnya sekarang tengah mempersiapkan materi mengajukan class action ke pengadilan.
"Ya segera, kita masih konsolidasi, menyusun dulu materi-materi, bukti-buktinya kaya rusun, kita akan menggugat dari tuntutan warga," kata dia.
Menurut Marlo kebijakan penertiban pemukiman padat penduduk dan kompensasi rumah susun sederhana sewa bukan jalan keluar dalam mengatasi kemiskinan dan penataan kota.
"Ternyata penggusuran itu bukan menjadi jalan keluar dari problem tata kota. bukan solusi, gusuran, penertiban, menggeser orang itu bukan jalan keluar yang baik," katanya.
Ratusan warga perwakilan 33 kelurahan di Jakarta tadi siang rencananya akan tabur bunga di Waduk Pluit, Penjaringan. Tetapi, acara dibatalkan karena dilarang aparat kepolisian ketika mereka hendak longmarch.
Rencana, aksi tabur bunga di Waduk Pluit hanyalah simbol warga miskin telah menjadi korban kebijakan pemerintah.
"Kenapa kita tadi ke Waduk Pluit dan ditahan polisi, karena jelas ke Waduk Pluit, Waduk Pluit adalah simbol penderitaan rakyat Penjaringan maupun rakyat Jakarta terhadap penindasan," kata dia.
Di tengah acara di kolong tol tadi, sebagian warga memberikan kesaksian terkait kebijakan relokasi yang dilakukan pemerintah. Kebanyakan warga menolak relokasi lantaran tidak sanggup membayar uang sewa bulanan di rumah susun yang disediakan pemerintah.
"Korban gusuran tadi testimoni, contoh warga rusun pinus elok yang tidak bisa bayar rumah susun, karena nggak sanggup. akhirnya (rusun) mereka harus disegel," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang