Suara.com - Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, bahkan 5.3 persen kematian di Indonesia setiap tahunnya dipicu oleh hipertensi yang berujung dengan komplikasi.
Tak hanya itu, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan hanya satu provinsi di Indonesia yang memiliki angka kejadian hipertensi rendah. Ini berarti 33 provinsi di Indonesia memiliki jumlah penderita hipertensi yang cukup tinggi.
"Papua satu-satunya provinsi yang jumlah penderita hipertensinya paling rendah di Indonesia. Tidak ada satu pun provinsi yang hijau statusnya kecuali Papua," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr H. Mohamad Subuh, pada temu media 'Ketahui Tekanan Darahmu' di Jakarta, Senin (16/5/2016).
Ia mengatakan bahwa presentase prevalensi hipertensi di Papua hanya 16.8 persen. Sedangkan provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi berada di provinsi Bangka Belitung dengan presentase sebanyak 30,9 persen disusul provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat.
Menanggapi data ini, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr Lily Sulistyowati, mengatakan bahwa faktor gaya hidup yang dijalani masyarakat Papua-lah yang mungkin berperan menjadikannya sebagai provinsi dengan prevalensi hipertensi terendah.
"Kalau menurut saya, tapi ini perlu diteliti lagi, masyarakat Papua sepertinya lebih apa adanya dalam mengolah makanan. Mereka tidak konsumsi banyak garam dan minyak. Makan udang hanya tinggal dibakar, ikan juga begitu sehingga tidak perlu tambahan bumbu-bumbu lagi," tambahnya.
Seperti diketahui faktor gaya hidup memegang peranan penting dalam memicu risiko hipertensi. Merokok, konsumsi garam berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, stres, konsumsi alkohol hingga kegemukan, menjadi faktor risiko yang harus dihindari untuk mencegah hipertensi.
"PR kita bersama untuk membatasi penggunaan garam, lemak dan gula dalam konsumsi makanan sehari-hari demi mencegah berbagai risiko penyakit termasuk hipertensi," pungkas Lily.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!