Suara.com - Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara, Suprasetyo mengatakan pihaknya memberikan waktu lima hari kepada PT Lion Group dan Air Asia untuk menyelesaikan masalah terkait salah menurunkan penumpang internasional di terminal domestik.
Kemenhub juga sudah menjatuhkan sanksi kepada dua maskapai swasta tersebut yakni pembekuan ground handling untuk keperluan investigasi.
"Pokoknya waktu kami berikan lima hari kepada Air Asia dan Lion Air untuk menyelesaikan masalah mereka. Sisanya kami tidak akan ikut campur urusan perusahaan," kata Suprasetyo saat menggelar konferensi persnya di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2016).
Ia pun menjelaskan, pembekuan tersebut dilakukan Dirjen Perhubungan Udara atas izin kegiatan pelayanan jasa penumpang dan bagasi di bandar udara atau ground handling di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk Lion Air dan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar untuk Air Asia.
"Tindak lanjut kejadian kesalahan penanganan penumpang Lion Air dan Air Asia, maka saya berikan sanksi pembekuan sementara dua groundhandling yang berlaku lima hari kerja sejak surat dikeluarkan pada 17 Mei 2016," katanya.
Suprasetyo mengatakan keputusan tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Peraturan Menteri Nomor 55 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil) tentang Bandar Udara (aerodrome) dan PM Nomor 56 Tahun 2015 tentang Kegiatan Pengusahaan di Bandar Udara sebagaimana telah diubah dengan PM Nomor 187 Tahun 2015.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan