Suara.com - Sebanyak 132 Tenaga Kerja Indonesia (TKII) ilegal yang bekerja di Negeri Sabah dideportasi pemerintah Malaysia melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Dilaporkan bahwa kedatangan ratusanTKI ilegal tersebut menggunakan kapal angkutan resmi KM Malindo Ekspres tiba di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kamis (19/5/2016) sekitar pukul 19.00 wita dengan pengawalan staf Konsulat RI Tawau dan Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu, Negeri Sabah.
Berdasarkan berita acara serah terima dari Konsulat RI Tawau Nomor 215?kons/V/2016 menyebutkan dari 132 TKI ilegal yang dideportasi tersebut terdiri dari 103 laki-laki, 24 perempuan, dua anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution menyatakan bahwa sebelum dideportasi ke daerah itu terlebih menjalani hukuman sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Menggatal dan Kemanis Papar Kota Kinabalu.
Ia menambahkan, setelah diterima Imigrasi Kabupaten Nunukan selanjutnya diserahkan kepada aparat kepolisian dan Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) setempat untuk didata dengan diberikan tanda pengenal.
Pantauan di Pelabuhan Tunon Taka, TKI ilegal tersebut diangkut menuju penampungan BP3TKI setempat menggunakan dua mobil truk milik Kodim 0911/Nunukan.
Salah seorang TKI yang dideportasi bernama Abdullah Baba (23) menceritakan, tertangkap di rumahnya oleh operasi gabungan aparat kepolisian dan imigrasi Negeri Sabah karena tidak memiliki dokumen keimigrasian sebagai pekerja asing di negara itu.
Lelaki asal Kabupaten Nunukan ini mengaku telah bekerja sebagai buruh bangunan di daerah Sipitang Kota Kinabalu sehjak 10 tahun lalu tanpa menggunakan paspor sehingga diganjar hukuman di PTS Menggatal selama satu bulan 12 hari. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Panas di Senayan: Usulan BPIP Jadi Kementerian Ditolak Keras PDIP, Apa Masalahnya?
-
Ahmad Luthfi Komitmen Berikan Pemberdayaan Kepada Perempuan
-
Ribka Dilaporkan ke Bareskrim soal Ucapan Soeharto Pembunuh, Pelapor Ada Hubungan dengan Cendana?
-
Fakta Kelam Demo Agustus: 3.337 Orang Ditangkap dan Ada yang Tewas, Rekor Baru Era Reformasi?
-
Gaji Petugas MBG Telat, Kepala BGN Janji Bakal Tuntaskan Pekan Ini
-
Cermin Kasus Bilqis: 5 Pelajaran Pahit di Balik Drama Penculikan yang Mengguncang Indonesia
-
Asfinawati Sebut Penegakan HAM di Indonesia Penuh Paradoks, Negara Pelanggar Sekaligus Penegak!
-
Kasus Baru, KPK Buka Penyelidikan Dugaan Korupsi Pelayanan Haji di BPKH
-
Geger Foto Ijazah Jokowi, Roy Suryo Sebut Pria di Dalamnya Bukan Presiden, Tapi Sosok Ini
-
Sukses Intervensi Penurunan Stunting, Gubernur Ahmad Luthfi Terima Penghargaan Kemenkes