Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hasto Kristiyanto berkomentar soal rencana pemerintah membongkar kuburan massal orang-orang yang diduga korban pelanggaran hak asasi manusia dalam tragedi 1965. Menurut Hasto, pengungkapan kasus tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi bangsa Indonesia.
"Untuk itu (korban 1965), tidak usah dilihat sebagai persoalan politik. Juga jangan dikedepankan persoalan masa lalu. Itu sebagai pembelajaran kedepan. Bahwa negara harus melindungi warga negara," kata Hasto di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (21/5/2016).
Hasto berharap, pembongkaran kuburan massal tidak memunculkan masalah baru. Hendaknya, kata dia, ada proses hukum untuk menyelidiki dugaan pelanggaran HAM tersebut.
"Proses hukum dikedepankan. Gagasan yang saya dengar bukan untuk mengungkap, bukan untuk membongkar kembali. Tapi untuk memperkuat, menatap masa depan dengan menyembuhkan luka masa lalu," kata Hasto di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (21/5/2016).
Hasto menambahkan dengan mempelajari peristiwa 1965 secara lebih jelas, bangsa Indonesia akan mampu meniti masa depan yang lebih baik.
"Bangsa akan mampu melihat masa depan lebih baik, kalau melihat masa lalu,"ujar Hasto.
Terkait isu bangkitnya kembali paham Partai Komunis Indonesia (PKI), Hasto menilai bahwa hal itu bukanlah persoalan utama yang sedang dihadapi Indonesia saat ini. Menurutnya masyarakat harus lebih berkonsentrasi pada upaya mengejar ketertinggalan Indonesia dari bangsa lain.
"Ketertinggalan bangsa kita yang lebih harus dipersoalkan. Jangan sampai menciptakan persoalan yang menganggu persatuan Nasional (PKI). Pro kontra itu pasti ada, harus berbesar hati, membuka komunikasi itu yang terpenting,"ujar Hasto.
Seperti diketahui, pemerintah berencana melakukan pembongkaran kuburan massal yang diklaim sebagai makam korban pelanggaran HAM pada tahun 1965. Informasi mengenai keberadaan ratusan kuburan massal tersebut dibeberkan oleh Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 beberapa waktu lalu. Data berisi jumlah dan lokasi 122 kuburan massal di Sumatera, Jawa, dan Bali telah diserahkan YPKP kepada Menkopolhukam Luhut Pandjaitan.
Berita Terkait
-
Tragedi Migran: Libya Temukan 2 Kuburan Massal, IOM Kecam Keras
-
Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh: Duka tak Berujung Para Penyintas
-
Juru Kunci Ribuan Jiwa: Kisah Penjaga Makam Massal Korban Tsunami Aceh
-
Kekejaman Assad Dibandingkan Nazi, 100.000 Jenazah Ditemukan di Kuburan Massal Suriah
-
Mengerikan! Kuburan Massal Rezim Assad Dekat Damaskus Terungkap
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta