Susanna gadis belia, lajang, bangkrut dan hamil, tinggal di Texas selatan yang memiliki peraturan hukum ketat, sehingga peluangnya untuk mendapat operasi pengguguran kandungan di klinik, tidak akan dapat dilakukan.
Oleh karena itu dia, seperti sekitar 100 ribu perempuan Texas lain diperkirakan melakukannya, yaitu menggugurkan kandungan dengan tangan sendiri.
Dibantu oleh seorang teman, mengikuti petunjuk secara maya melalui internet dan obat peluruh yang didapat di sepanjang garis perbatasan Meksiko, dia mengatasi kehamilan tak diinginkan di negara bagian yang sulit, jauh dan mahal bagi perempuan untuk menemukan tempat pengguguran kandungan.\
Hukum yang ketat diberlakukan di Texas pada 2013, sehingga banyak klinik terpaksa harus ditutup dan tinggal hanya kurang dari 20 klinik untuk melayani 5,4 juta perempuan dalam usia reproduksi.
Para pendukung undang-undang mengatakan mereka melindungi kesehatan kaum perempuan. Peraturan tersebut mensyaratkan klinik-klinik untuk meningkatkan standar rumah sakit dan dokter yang melakukan pengguguran harus mempunyai izin resmi untuk melayani di rumah sakit setempat.
Namun para ahli mengatakan, bahwa bila Mahkamah Agung meneguhkan undang-undang aborsi Texas yang ketat, maka pengguguran kandungan secara mandiri akan meningkat pesat.
Susanna seorang pemusik, memilih memakai nama samaran untuk melindungi jatidirinya, menggambarkan bahwa pengguguran kandungan secara mandiri yang dilakukannya dua tahun lalu saat ia berumur 23 tahun " nyaris sempurna".
"Rasanya seperti kembali ke zaman Wild West, seperti tidak merasakan sendiri, cukup menggertak gigi sendiri dan melewatinya," ujarnya.
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan AS menggugurkan kandungan dengan tangan sendiri karena klinik setempat tutup, mahal atau prosedur yang rumit, perjalanan jauh menuju tempat bedah.
Pada umumnya mereka memakai obat misoprostol yang dapat diperoleh tanpa resep di Meksiko dan melakukannya di rumah.
Belajar mandiri tata cara aborsi, seperti Selena (bukan nama sebenarnya), teman Susanna, yang kini mengajari perempuan-perempuan lain langkah yang kini tidak lagi dilayani di klinik.
Ia dan teman-temannya mengaku mulai belajar sendiri ketika klinik di daerah mereka tidak lagi bisa memberi pelayanan.
Misoprostol, seharusnya obat dengan resep, untuk mengobati bisul dan radang sendi, bisa dipakai untuk menggugurkan kandungan dengan kontraksi dan perdarahan hebat.
Prosesnya berlangsung sekitar 12 jam, kata Susanna.
"Itu diisap," katanya.
Cara mandiri itu tidak berbahaya sepanjang para perempuan itu mendapat informasi tepat dan mengikuti petunjuk medis dengan hati-hati, kata para ahli.
"Kami mengantisipasi adanya kecenderungan peningkatan aborsi mandiri oleh sebab banyak faktor," kata Jill Adams, pakar hukum aborsi mandiri dan juga direktur eksekutif Pusat Keadilan dan Hak Reproduksi di fakultas hukum Universitas California, Berkeley.
Banyak perempuan lain juga memakai cara-cara berbeda yang kurang tepat misalnya pengobatan herbal atau melakukan tindakan yang membahayakan misalnya pemukulan di perut. (Antara)
Berita Terkait
-
14 Negara Setuju, AS Sendirian Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
SPBU Swasta Kekurangan Stok BBM: Impor dari AS Jadi Solusi?
-
Kisah Granny Guns, Buktikan Usia Tak Halangi Jadi Bugar & Penuh Energi
-
FBI Rilis Foto Penembak Charlie Kirk! Imbalan Rp 1,6 Miliar Menanti!
-
Charlie Kirk Tewas Ditembak di Leher: Kiprah dan Kontroversi Loyalis Setia Donald Trump
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu