Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak habis pikir kenapa di zaman teknologis seperti ini masih ada pengurus RT, RW, bahkan lurah yang tak mendukung pemanfaatan aplikasi Qlue untuk kelancaran pembangunan. Pengurus RT dan RW menolak, bahkan mengancam akan mundur dan memboikot pilkada Jakarta tahun 2017.
"Ada yang marah saya minta foto, sebetulnya niat saya RT/RW bantu mengawasi lurah mana yang malas," ujar Ahok di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/5/2016) malam.
Ahok mendapat laporan ada lurah yang mengancam pengurus RT dan RW supaya jangan melaporkan kinerja mereka via aplikasi Qlue, tapi cukup laporan ke kelurahan saja.
"Karena ada lurah yang nakal, dia pesan sama RT/RW, awas kalau lapor ke Qlue, kalau ada apa-apa lapor ke saya (lurah) dan minta jangan lapor," kata dia.
Ahok meminta aparat pemerintah memanfaatkan aplikasi tersebut untuk mendukung program Kota Jakarta bersih.
"Padahal, maksud kita bukan menyalahkan, kalau kita sama-sama mengawal Jakarta menjadi bersih dan maju," kata Ahok
Ahok menjelaskan kewajiban penggunaan aplikasi Qlue sekaligus untuk menjadikan kinerja aparat semakin transparan dengan rutin melaporkan hasil kerja lewat sistem tersebut. Dengan sistem baru ini, penggajian mereka juga menjadi fair karena didasarkan pada kinerja atau laporan yang dibuat.
"Nggak semua, dia (RT RW) pengertiannya mesti buat laporan terus. Artinya kan gini, bukan maksudnya mewajibkan dia sehari tiga kali, kan dia pengen dapat Rp900 ribu," kata Ahok.
"Ini berbasis kinerja. Itu dibagi menjadi 90 laporan. Mau dibagi kan sehari tiga (laporan). Yang penting kan kamu mau dapat Rp900 ribu harus berbasis kinerja, nggak bisa ambil doang, nanti menyalahi aturan," Ahok menambahkan.
Ahok mengatakan pemerintah tentu mengapresiasi aparat yang kinerjanya baik.
"Kalau kamu laporan, laporan baik juga oke, kok. Ini kan laporan membantu, untuk warga hidup lebih baik. Kalau RT dan RW rajin, tapi lurah nggak bener, bisa nggak mereka laporan ke saya (bohong)? Itulah kenapa pakai Qlue," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyarankan jika ada ketua RT dan RW yang keberatan melaporkan kinerja via aplikasi Qlue, alihkan ke anggota.
"Kondisi masyarakat di lapangan di lingkungan RT, RW dan itu yang ngisi kan tidak harus ketua RT dan ketua RW, pengurusnya juga boleh," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Meskipun dialihkan ke anggota, Djarot meminta laporan permasalahan sosial yang disampaikan ke Pemerintah Provinsi DKI tak berkurang kuantitasnya. Tujuannya agar Pemprov DKI tepat sasaran mengentaskan masalah sosial dan lingkungan warga.
"Kalau menurut saya masih diperlukan laporan dari itu. Yang penting masalah kuantitasnya," kata Djarot.
Tag
Berita Terkait
-
Ketua RT/RW Jakarta Tak Malu dengan Driver Ojek yang Pakai Qlue
-
Gaptek Pakai Qlue, Pengurus RT/RW Diimbau Minta Bantuan Anggota
-
Sindir Aplikasi Qlue dari Ahok, Ketua RT: Kayak Minum Obat Saja
-
Politisi Gerindra: RT/RW se-Jakarta Jangan Boikot Pilkada Dong
-
Ditantang Ahok, Ketua RT/RW yang Ancam Mundur Kian Banyak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Sidang Gugatan Perkosaan Mei '98, Kuasa Hukum Fadli Zon Mengaku Belum Tahu Objek Perkara
-
Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru Masih Lanjut, Polisi Terbuka Jika Keluarga Punya Bukti Baru
-
Karma Kopi Sianida? Aib Irjen Krishna Murti Dibongkar Rismon, Dituding Main Serong Hingga Cuci Uang
-
Hari Tani Nasional 2025: Ketimpangan Agraria Jerat Petani, SPI Desak Pemerintah Bertindak!
-
Dana Rp200 Triliun Mengalir ke Himbara: Banggar DPR Wanti-Wanti, Awas Salah Sasaran!
-
Ratusan Pelajar Keracunan Massal Usai Santap MBG, Polisi Turun Tangan Hingga RS Kewalahan