Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi isu terkait kemunculan kembali kegiatan komunisme melalui deklarasi sebuah partai adalah berlebihan.
"Menurut saya mungkin agak berlebihan mengenai pandangan bahwa PKI itu mau hidup lagi. Kalau kita melihatnya, PKI itu komunis, (sementara) komunisme suatu ideologi yang perkembangannya dengan pemikiran pemerataan. Orang melihat itu mungkin dari sisi-sisi yang berbeda," kata Wapres Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (3/6/2016).
Menurut Wapres Jusuf Kalla, komunisme merupakan ideologi yang sudah terbukti gagal diterapkan di negara-negara di dunia. Satu-satunya negara komunis di dunia ini adalah Korea Utara, dan itu pun secara pemerintahan telah gagal.
"Negara-negara yang asalnya komunis kan sudah menjadi kapitalisme, (seperti) Rusia, China, Eropa Timur. Jadi, sebagai ideologi, mana mungkin itu berkembang pada saat itu ditolak oleh semua orang," jelasnya.
Seperti diberitakan, salah satu tokoh militer Indonesia, Mayjen (Purn) Kivlan Zein mengatakan PKI sudah bangkit kembali dan siap mendeklarasikan diri pada 2017.
Terkait akan hal itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi santai.
"Kalau beliau tahu tolong laporkan tempatnya di mana, nanti kita siap menindaklanjuti," ucap Luhut.
Luhut mengaku belum mengetahui soal kemunculan kembali PKI seperti yang disampaikan Kivlan Zein. Dia juga meminta media menanyakan informasi itu kepada Kivlan.
"Tanya saja beliau. Saya tidak dapat informasi. Saya punya banyak kuping, mata, tapi badan intelijen belum dapat informasi itu," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Monas Dikepung Massa Anti PKI, Rizieq dan Mantan Jenderal Ikut
-
Muncul Barisan Ganyang Komunis Indonesia, Benarkah PKI Ada Lagi?
-
Sekjen PPP: Lulung Banyak Baca Buku soal Peristiwa 1998
-
AJI Kecam Pengusiran Jurnalis Saat Meliput Simposium Anti-PKI
-
Kivlan: Kita Sudah Laporkan PKI ke Polisi-TNI, Ah, Luhut Gimana
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif