Suara.com - Tak banyak kata yang bisa diungkap pebalap Indonesia, Rio Haryanto, terkait hasil di Grand Prix Kanada, Minggu (12/6/2016). Seperti diketahui, pebalap dari tim Manor Racing itu finis di posisi terakhir atau 19 pada gelaran seri ketujuh Formula 1 itu.
Hasil ini tidak mengalami pelonjakan dari posisi startnya. Rio yang semula menempati posisi 21 pada sesi kualifikasi, namun start dari posisi 19 setelah dua pebalap, Carlos Sainz (Toro Rosso) dan Marcus Ericsson (Sauber), mendapat hukuman penalti.
Rio mengawali start dengan cukup baik dan sempat bertarung ketat dengan rekan setimnya, Pascal Wehrlein, dan juga dengan duo Renault, Jolyon Palmer dan Kevin Magnussen sebelum akhirnya masuk ke pit stop di putaran 15.
Setelah stint yang pertama ini, hambatan demi hambatan terus hampiri anak bungsu pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati tersebut. Alhasil, dia pun harus puas mengakhiri lomba di posisi buncit.
"Awal perlombaan berjalan baik bagi saya. Saya menempel Pascal dan juga Palmer dan Magnussen. Di pit stop pertama, saya berharap dapat bertarung dengan (Marcus) Ericsson tapi kami menemui masalah yang memperlamban pit stop dan saya harus kembali ke trek di belakang (Felipe) Nasr," ujar Rio dalam rilis yang diterima Suara.com, Senin (13/6/2016).
"Saya terus mengejar Nasr tapi dengan adanya bendera-bendera biru, setiap saya semakin mendekatinya, saya harus mundur ke belakang lagi. Sisi positifnya, kedua mobil kembali mencapai finis dan saya berharap kami bisa membawa hal-hal yang positif ke Baku--seri kedelapan--minggu depan," pungkas Rio.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Sikap Rahayu Saraswati Bikin Rocky Gerung Kagum: Contoh Baru Etika Politisi
-
Gentlemen vs Drama: Perang Ucapan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Soal Tes DNA Ulang di Singapura
-
Gibran 'Cari Poin' Saat Demo Rusuh? Refly Harun Sebut Potensi 'Musuh dalam Selimut'
-
Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK Usai 'Diteror' lewat Makam dan Pesan Misterius
-
Penyidik Kejaksaan Agung Ikut Sita Aset Milik Megawati dalam Kasus Korupsi PT Sritex
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan
-
Waspada Hujan Petir! BMKG Rilis Peringatan Cuaca 12 September 2025 di Bandung hingga Pontianak
-
Prabowo Berkali-kali Nyatakan Komitmen Supremasi Sipil
-
Ada Kejanggalan, Anggota Keluarga Arya Daru Ajukan Perlindungan LPSK
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat