Suara.com - Anggota Polisi Militer Angkatan Darat IV/Surakarta, Jawa Tengah, Kopral Kepala Partika Subagyo Lelono alias Kopral Bagyo aksi koprol mengelilingi tugu Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016) pagi.
Kepada wartawan, Bagyo menceritakan kenapa dia melakukan aksi tersebut. Dia mengatakan ini wujud penyadaran terhadap peredaran narkoba di Indonesia yang masih marak.
"Aksi ini sekaligus pesan-pesan moral, karena bisa dilihat sekarang banyak bahaya narkoba, menyebar sampai pembunuhan perkosaan," ujar Bagyo di Monas.
Bagyo menambahkan aksi tersebut juga sebagai bentuk kejengkelannya terhadap kondisi bangsa ini. Bangsa ini, katanya, kian bobrok, salah satunya gara-gara narkoba.
"Saya mau jungkir balik saja. Jungkir balik ini gambaran jengkel saya sebagai orangtua. Saya lihat kondisi bangsa sudah bobrok," kata dia.
Lelaki asal Surakarta, Jawa Tengah, mengatakan tak banyak yang bisa dia lakukan untuk menyadarkan tentang bahaya narkoba. Jungkir balik merupakan simbol perjuangannya.
"Saya bukan ingin pamer kekuatan, tapi saya ingin berjuang. Mau dilihat, dilirik, ditanggapi terserah. Monas ini kan lambang perjuangan. Harus kita banggakan ini," katanya.
Lelaki berumur 53 tahun tersebut berencana koprol 10 kali putaran untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia.
"Satu kali putaran aja dulu, ini pemanasan. Suatu saat saya ingin pecahkan rekor 10 putaran," kata Bagyo.
Bagyo mengatakan akan pensiun dari angkatan pada tahun 2017. Saat pensiun nanti, dia juga akan aksi nyemplung ke Bundaran Hotel Indonesia.
"Januari nanti di HI waktu saya pensiun. Saya mau pecahkan rekor nyemplung air. Itu tanda saya kembali ke masyarakat. Nggak malu saya," tutur Bagyo.
Aksi Bagyo hari ini sekaligus untuk untuk menyambut HUT POM TNI AD yang 70.
Menurut pengamatan Suara.com, mengenakan seragam loreng dan baret biru, Bagyo jungkir balik memutari kawasan Monas. Meski berpuasa, dia terlihat tetap segar. Selama aksi, Bagyo selalu didampingi relawan yang membawa spanduk bertuliskan bahaya narkoba.
Sebenarnya bukan kali ini saja Bagyo melakukan aksi nyeleneh di tempat publik.
Dulu, dia pernah push up 21 jam 40 menit di atas panggung terbuka di depan Balai Kota Solo pada tahun 2006. Aksi tersebut memecahkan rekor MURI. Sang kopral juga merupakan pemecah rekor jungkir balik lima kilometer di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo, pada 2012.
Tag
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Sengketa Nikel di Malut Memanas, Kubu PT WKM Ungkap Fakta Mengecangkan!
-
Orang yang Memecatnya Kini Diangkat Menko Polkam, Bukti Prabowo Tak Dendam ke Djamari Chaniago?
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya