Suara.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menginginkan Komjen Pol Tito Karnavian yang telah ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri, dapat menuntaskan gangguan keamanan kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
"Masalah Santoso ini seperti duri dalam daging di kawasan ini. Jadi, ini tugas berat bagi Pak Tito untuk segera menyelesaikan masalah keamanan," kata Wakil Ketua Umum dan Koordinator Kadin Kawasan Timur Indonesia Andi Rukman Karumpa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (19/6/2016).
Menurutnya, tugas terberat Tito adalah menyelesaikan gangguan keamanan teroris Santoso. Pasalnya, akibat hal tersebut banyak investor yang urung berinvestasi ke Sulawesi secara umum dan Sulawesi Tengah secara khusus.
Andi juga mengingatkan, lokasi perburuan Santoso diapit oleh dua objek vital sangat strategis yakni Kawasan Ekonomi Khusus Palu dan Kawasan Industri Morowali.
"Kita mau undang investor ke sana, selalu ditanya soal Santoso. Ini enggak enaknya," ujarnya.
Selain itu, dia menjelaskan, kehadiran kelompok bersenjata yang sedang diburu tersebut sangat mengganggu urat nadi perekonomian di Sulawesi karena secara geografi, daerah operasi Santoso berada di Kabupaten Poso yang letaknya persis di tengah Pulau Sulawesi.
Untuk itu, calon Kapolri Tito juga diharapkan nantinya dapat secepatnya menuntaskan permasalahan Santoso dengan cara apapun yang dinilai lebih baik sebab saat kelompok itu dinilai sudah mengganggu aktivitas perekonomian.
Sebelumnya, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Bahlil Lahadalia mengatakan, Komjen Tito memiliki kemampuan yang sudah lengkap mulai dari prestasi, kompetensi, dan profesionalitas beliau yang dinilai tidak diragukan lagi.
"Pilkada dan Pemilu di Papua termasuk paling rawan dan potensi gejolaknya sangat tinggi se-Indonesia. Namun, kami di Papua menyaksikan kepiawaian Tito dalam mengawal pesta demokrasi di Papua," kata Bahlil.
Selama memimpin Polda Papua, lanjutnya, Tito juga dinilainya sukses menekan konflik horizontal, perang antar kampung, antar suku, serta menekan gejolak ancaman disintegrasi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Anggaran Perbaikan Gizi Bayi dan Ibu Hamil Diduga Dikorupsi, KPK Buka Suara
-
Teken MoU dengan ICVCM, Menhut Janji Pasar Karbon Tak Rugikan Masyarakat Adat
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
Usai Rumah Dinas Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya, KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Ini yang Disita
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Atasi Keluhan Pengemudi Ugal-ugalan, Gubernur Pramono Setujui Pelatihan 1.000 Sopir Baru Mikrotrans
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng