Suara.com - Gempa bumi tektonik mengguncang seluruh wilayah Kepulauan Mentawai dan Sumatera Barat Selasa jam 21.10 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini berkekuatan M=5,0 dengan episenter terletak pada koordinat 2.23 LS dan 99.40 BT, tepatnya di laut pada jarak 67 kilometer arah selatan Muara Siberut pada kedalaman hiposenter 15 kilometer.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan efek gempa bumi yang didasarkan oleh Peta Tingkat Guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa wilayah terdampak gempa bumi tersebut, antara lain Pulau Sipora dan Pulau Siberut yang merasakan guncangan yang dirasakan pada skala intensitas IV MMI.
"Dirasakan banyak orang, gerabah pecah, jendela dan pintu bunyi berderik," katanya.
Sementara di Pulau Pagai Selatan, Pulau Pagai Utara, Pulau Tanah Bala, Padang, Painan, Pariaman merasakan guncangan yang dirasakan pada skala intensitas II-III MMI (II SIG BMKG). Artinya gempa bumi ini dirasakan oleh orang banyak, tetapi tidak menimbulkan kerusakan dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
Di wilayah lain di pesisir pantai sepanjang Sumatra Barat diperkirakan merasakan guncangan dalam skala intensitas II MMI (I SIG BMKG). Meskipun banyak warga Kepulauan dilaporkan berlarian menyelamatkan diri ke perbukitan, tetapi hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa bumi ini.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia dengan hiposenter terletak di zona megathrust. Karena hiposenter berada di kedalaman 15 kilometer maka gempabumi ini disebut sebagai gempabumi dangkal, sehingga wajar jika guncangan gempabumi ini dirasakan cukup kuat di Kepulauan Mentawai dan sekitarnya.
"Patut kita syukuri bahwa meskipun gempa bumi memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault) akan tetapi kerena kekuatan gempabumi relatif kecil M=5,0 dan deformasi batuan terjadi pada kedalaman 15 kilometer, maka tidak berpotensi menimbulkan tsunami," katanya.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di Kepulauan Mentawai dan Sumatera Barat, agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab karena gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis