Suara.com - Front Pembela Islam melalui akun Facebook mereka ikut mengomentari aksi penolakan ratusan warga di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terhadap kedatangan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ketika hendak meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak di wilayah Bandengan, Kamis (23/6/2016).
"Baru kali ini terjadi di Indonesia, seorang Gubernur ditolak kehadirannya dimana-mana oleh warganya sendiri bahkan sampai diuber-uber. Sampai-sampai sang Gubernur harus mengerahkan aparat prajurit TNI, Polisi dan Satpol PP secara besar-besaran untuk membarikade dan melindunginya," demikian pernyataan yang ditulis di akun FPI.
Tulisan tersebut diberi judul: KERAHKAN PRAJURIT TNI DAN POLISI UNTUK MELAWAN RAKYAT, ANTIPATI WARGA JAKARTA TERHADAP AHOK MAKIN MENGHEBAT!
Akun FPI juga mengunggah sejumlah foto yang menggambarkan massa berhadap-hadapan dengan aparat TNI dan Polri.
Foto tersebut diberi caption: Foto: Para prajurit TNI, aparat Polisi dan Satpol PP yang terpaksa dikerahkan secara besar-besaran demi mengamankan keselamatan Ahok di Penjaringan, Jakarta Utara sore tadi, Kamis 23 Juni 2016
Massa yang menolak kedatangan Ahok mengatasnamakan Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia. Mereka sudah demonstrasi sebelum Ahok melewati Jalan Raya Bandengan, Penjaringan.
Meski ditolak warga, Ahok tetap melanjutkan agenda meresmikan taman. Di tempat acara, Ahok membandingkan aksi sekelompok warga yang menghadangnya dengan warga yang menghadiri acara peresmian RPTRA.
"Ya kamu lihat saja tadi. Warga di sini nolak apa tidak? Anak-anak menikmati tidak tempat ini? Yang menolak juga darimana?" ujar Ahok.
Sekelompok warga yang menolak kedatangan Ahok tadi mengaku tinggal di kolong jalan tol Wiyoto Wiyono dan Penjaringan, Jakarta Utara.
Menurut Ahok kalau benar mereka berasal dari kolong tol, berarti tidak salah pemerintah merelokasi mereka ke rumah susun sederhana sewa agar tempat tinggal menjadi lebih baik.
"Makanya kalau kolong tol, itu berarti mengakui kalau kolong tol tidak boleh ditinggali, kan. Jadi mau bagaimana? Kita siapkan rumah susun nggak mau tinggal dia," ujar Ahok.
Tetapi kalau mereka menolak direlokasi ke rumah susun, kata Ahok, jangan melarang pemerintah membuat tempat bermain bagi anak-anak dan tempat kumpul warga.
"Lalu kalau tidak mau tinggal di tempat yang lebih layak, maka anak-anak dan orang tua yang ingin bermain di tempat lebih layak masa kamu mau larang? Ini bulan suci Ramadan lagi, mau bawa-bawa agama lagi. Saya kira nggak benar kalau orang bawa-bawa agama seperti itu," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah