Operational Manager PT Astra Internasional Biyouzmal mengaku dicecar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi terkait pembelian kendaraan yang pernah dibeli tersangka kasus dugaan suap pembahasaan Raperda tentang Reklamasi M Sanusi.
Namun dirinya tidak secara detil menjelaskan berapa unit dan jenis kendaraan mobil apa yang pernah dibeli oleh mantan Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.
"Tentang pembelian barang, Kendaraan mobil," kata Biyouzmal usai diperiksa di gedung KPK, Senin (27/6/2016).
Pelaksana Harian Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK Yuyuk Andriati membenarkan jika pemeriksaan pihak swasta kali ini untuk mendalami aset yang dimiliki Sanusi
"Dia (diperiksa) mengenai asetnya MSN (M Sanusi)," kata Yuyuk.
Untuk diketahui, KPK tengah menelisik aset-aset yang dimiliki Sanusi. Penelusuran sejumlah aset tersebut untuk mendalami dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Sanusi menyusul penetapannya sebagai tersangka kasus dugaan suap pembahasan Raperda reklamasi tentang Reklamasi Teluk Jakarta.
"Iya, sedang ditelusuri tentang dugaan TPPU," kata Yuyuk saat dikonfirmasi, Jumat (24/6/2016).
Adapun penelusuran TPPU yang dilakukan Sanusi dengan pemanggilan sejumlah pihak sebagai saksi kasus yang menjeratnya. Pihak swasta yang telah diperiksa diantaranya yakni General Manajer Kredit dan Treasury PT Bank Mitraniaga, Handry Husein, Kepala Cabang Sales Supervisor PT Astra International Tbk, Harris Prasetya serta Direktur Legal PT Agung Podomoro Land, Miarni Ang.
"Iya, (para saksi diperiksa) untuk mendalami aset-asetnya di mana saja dan asal usulnya," tandas Yuyuk.
Berita Terkait
-
Bentrok Agenda Penting: Dipanggil KPK, Dirjen Haji Hilman Latief Justru Muncul di DPR
-
Gagal Diperiksa KPK Hari Ini, Yasonna Laoly Minta Penjadwalan Ulang
-
Sekjen PDIP Hasto Nekat Absen Pemeriksaan KPK, Dalihnya Baru Dapat Surat Panggilan Pagi Tadi
-
Anies Jadi Bacapres NasDem, Gilbert PDIP Singgung Soal Kasus Formula E di KPK
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025