Hari ini Teman Ahok menggelar penghitungan manual 1 juta KTP di halaman Sekretariat Teman Ahok, di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Penghitungan manual dilakukan oleh 100 relawan Teman Ahok mulai pukul 11.30 hingga pukul 19.00 WIB.
Pendiri Teman Ahok Singgih Widyastomo menegaskan tidak ada KTP ganda penghitungan KTP secara manual. Kata Singgih, pihaknya memiliki sistem yang canggih dalam menginput data relawan Teman Ahok.
"Tidak ada (KTP ganda). Karena kami kan punya sistem yang ditampilkan ini sangat luar biasa baik," ujar Singgih di halaman Sekretariat Teman Ahok, di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Pasalnya, dalam mekanisme penghitungan manual di lakukan verifikasi KTP seperti mengecek KTP. Tahap pertama memisahkan KTP PNS, Polri, TNI, KTP yang masa berlakunya habis dan yang mengumpulkan menggunakan SIM. Tahap kedua, para pengumpul KTP dihubungi secara acak untuk menghindari adanya nomor telepon yang salah yang ada di dalam formulir.
"Selanjutnya tahap ketiga, memasukkan data dan scan KTP supaya tidak ada data ganda. dan setelah itu mengirimkan pesan kepada pengumpul KTP yang datanya sudah berhasil diinput sebagai fungsi kontrol supaya KTP bisa dipertanggungjawabkan," kata Singgih.
"Jadi ketika teman-teman sudah membereskan proses verifikasi di sini, mereka akan masuk proses input data. Yang pertama itu di-scan dulu. Di-scan dalam bentuk jpeg," sambungnya.
Menurutnya, dalam sistem verifikasi input data, tidak akan ada Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama.
"KTP ini kan NIK-nya tidak bisa ganda. Kalau NIK-nya ganda dalam sistem akan muncul dengan sendirinya. Jadi dari 750.000 data yang sudah diinput tidak ada yang ganda sama sekali,"imbuh Singgih.
Oleh karena itu dirinya memastikan tidak ada KTP ganda seperti yang dilontarkan mantan lima relawan Teman Ahok.
"Jadi kami pastikan bahwa mereka tidak bisa menyerahkan dua kali formulir dan kami tidak bisa membohongi sistem yang sudah kami buat," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara