Suara.com - Sejumlah relawan 'Teman Ahok' mengundang Habiburokhman dan Adian Napitupulu untuk menghadiri verifikasi manual 1 juta KTP yang berhasil dikumpulkan para relawan. Undangan ini untuk menjawab keraguan dua politikus ini akan 'kebenaran' hasil kerja relawan.
Menanggapi undangan ini, Adian menegaskan tidak akan hadir.
"Saya tidak mau buang waktu untuk menyaksikan pengujian yang dilakukan dengan sample random melalui telepon. Karena sudah lama saya tidak lagi berminat bermain tebak-tebak buah manggis," ujar mantan aktivis 98 itu dalam keterangan persnya yang diterima Rabu (29/6/2016).
Malah Adian mempertanyakan verifikasi ini yang dinilainya hanya sebagai propaganda Teman Ahok.
"Apa alasan saya untuk hadir di penghitungan KTP yang mereka cari sendiri dan mereka hitung sendiri dengan dibiayai dari uang banyak orang lain?" tambahnya.
Adian menambahkan dia tak mau membuang waktu selama 5 atau 6 jam hanya untuk duduk dan mendengar paparan dari kesimpulan sebuah cerita yang tidak dia ikuti langsung prosesnya setiap hari.
Bahkan, Adian mengusulkan cara verifikasi yang lebih mudah, murah, cepat dan valid selain memverifikasi dengan melibatkan ratusan relawan berbayar.
"Gampang, sewa server lalu masukan saja nama, alamat, dan data data lainnya pemilik KTP itu di internet sehingga bisa diakses oleh publik secara langsung dan seluruh pemilih di DKI bisa mencari apakah namanya tercantum atau tidak. Kalau kerahasiaan pendukung mau terjaga, masukan saja No KTP, RT/RW dan kelurahannya," ujarnya.
Selama ini, Adian (PDI Perjuangan) dan Habiburokhman (Gerindra) sering melontarkan keraguan mereka akan kevalidan pengumpulan sejuat KTP yang dilakukan relawan Teman Ahok. Untuk itu mereka diundang untuk menjawab keraguan itu.
Berita Terkait
-
Terima Aduan Ojol, Pimpinan BAM DPR Minta Aplikator Hapus Asuransi yang Merugikan
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
Unggahan Adian PDIP Sindir Noel dan Silfester, Warganet Justru Seret Jokowi: Yang Tengah Kapan?
-
Adian Napitupulu Hebohkan Media Sosial : Memberi Isyarat Menteri Ditangkap KPK
-
Wamenaker Noel Ditangkap, Senin Harusnya Jadi Pembicara Talkshow 'Hukuman Mati Koruptor'
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian