Yoga untuk anak-anak. (suara.com/Firsta Nodia)
Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyelenggarakan focus group discussion dengan tema Mudik Ramah Anak bersama sejumlah lembaga, hari ini. Dari forum tersebut disepakati untuk sama-sama mendorong adanya perlindungan khusus kepada anak selama musim mudik.
"Seluruh kementerian dan lembaga bersama-sama bersinergi mendorong terciptanya mudik ramah anak 2016 sesuai dengan tupoksinya masing-masing," kata Ketua KPAI Asrorun Niam dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (29/6/2016).
Dia menerangkan mudik harus didesain untuk menjamin seluruh aspek kebutuhan anak, terutama kesehatan dan keselamatan. Dengan demikian, seluruh elemen harus bersinergi untuk mewujudkannya.
"Seluruh kementerian dan lembaga bersama-sama bersinergi mendorong terciptanya mudik ramah anak 2016 sesuai dengan tupoksinya masing-masing," kata Ketua KPAI Asrorun Niam dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (29/6/2016).
Dia menerangkan mudik harus didesain untuk menjamin seluruh aspek kebutuhan anak, terutama kesehatan dan keselamatan. Dengan demikian, seluruh elemen harus bersinergi untuk mewujudkannya.
Pengawasan mudik untuk anak penting karena diperkirakan ada empat juta anak yang ikut orangtua mereka mudik tahun ini.
"Jika diasumsikan jumlah pemudik tahun lalu sama dengan tahun ini, Data kementerian perhubungan tahun 2015, pemudik mencapai 11,36 juta orang dan 35 persennya adalah anak, berarti ada empat juta anak yang ikut mudik," kata dia.
"Isu anak itu bukan tanggungjawab kementerian, pemerintah dan lembaga seperti kami, tapi semua elemen. Kalau kita komitmen perlindungan anak menjadi tonggak, mari kita bersinergi untuk itu. Kalau ada kekurangan kita bisa saling menguatkan," anggota KPAI Erlinda menambahkan.
Lembaga yang dimaksud, antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata, Mabes Polri, komunitas keagamaan dan komunitas pendongeng.
Komentar
Berita Terkait
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Sistem One Way Arus Balik Lebaran Resmi Ditutup, 74 Persen Pemudik Telah Masuk Jakarta
-
70 Persen Pemudik Telah Masuk Jakarta, Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Telah Dilewati
-
Antisipasi Macet Parah! Korlantas Polri Tambah Personel di Titik Rawan Arus Balik Lebaran 2025
-
Puncak Arus Balik Kereta Api 6 April 2025, PT KAI Imbau Ini untuk Pemudik
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka