Suara.com - Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik mengatakan yang kesulitan untuk mengikuti bursa pilkada Jakarta periode 2017-2022, bukan partai, tetapi Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Mestinya dibalik, yang sulit itu Ahok sulit mencari perahu (partai). Ahok ini gamang, sulit dia menentukan dirinya maju melalui partai politik atau jalur perseorangan," ujar Taufik dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Obrolan Aktivis yang bertema Sulitnya Parpol Mencari Lawan Ahok di Dunkin Donats, Jalan Cokroaminoto 94, Menteng, Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Taufik menilai Ahok mendua. Menurut dia, Ahok selalu mengatakan akan maju melalui jalur perseorangan. Namun, dia juga menerima dukungan dari partai politik.
"Pertama-tama dia gaya-gaya perseorangan, tiba-tiba dia perlu juga partai. Dia ke DPP partai tidak ke DPD partai," kata dia.
Indikasi lain kalau Ahok mendua, kata Taufik, ketika Ahok keluar dari Partai Gerindra setelah terpilih menjadi wakil gubernur bersama Joko WIdodo.
Dia keluar setelah Fraksi Gerindra mendukung kepala daerah dipilih oleh DPRD dalam UU Pilkada atau bukan lagi dipilih rakyat secara langsung.
Taufik menilai Ahok mencoba mengubah Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Jelas-jelas Ahok keluar dari Gerinda karena Gerindra menyetujui gubernur dipilih DPRD. Dalam waktu yang bersamaan Ahok mengirim orang untuk mengubah Undang-Undang 29 Tahun 2007, salah satu pasalnya yang mengatakan bahwa gubernur DKI Jakarta diangkat oleh Presiden, itu Ahok inisiatifnya, ketahuan sama kita," kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.
Gerindra, kata Taufik, menyesal dulu pernah mendukung Ahok maju ke pilkada Jakarta tahun 2012.
"Saya melakukan pertobatan. Saya tobat betul, karena Ahok saya yang bawa. Jadi nggak sulit ngalahin Ahok," kata dia.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?