Suara.com - Beban gerbang tol Cikopo, Jawa Barat, pada arus mudik tahun ini berkurang drastis. Sedikit saja kendaraan yang melewatinya.
Mayoritas kendaraan yang menuju Pulau Jawa sekarang melewati jalur tol Cikopo - Palimanan. Lewat jalur tersebut langsung tembus ke Brebes melalui pintu tol keluar Brebes Timur atau sekarang dikenal sebagai Brexit.
Masalah baru kemudian muncul. Saking banyaknya kendaraan yang secara berbarengan melintasi tol Cipali, kemacetan parah tak dapat dihindari. Sama kasusnya ketika dulu Cikopo exit masih jadi andalan.
Dalam beberapa hari terakhir, media tak henti-hentinya memberitakan situasi arus mudik di dalam tol Cipali sampai Brexit.
Tetapi, horor tersebut tak menyurutkan minat pengendara mobil untuk tetap melewati tol Cipali. Semakin mendekati Lebaran, jumlah kendaraan yang datang makin banyak.
Kemacetan paling parah di jalan tol Cipali baru saja terjadi. Ekor kemacetan menjelang Brexit dilaporkan sampai sekitar 40 kilometer. Luar biasa.
Bagi sebagian pemudik, kemacetan menjadi bagian dari kenikmatan perjuangan menuju kampung halaman.
Tetapi bagi sebagian pemudik yang lain, keadaan tersebut sama seperti horor, mungkin malapetaka, di siang hari.
Bayangkan, di tengah jalan tol kendaraan tak bergerak. Kalaupun bergerak, kecepatannya maksimal hanya sekitar 10 kilometer atau paling banter 20 kilometer. Baru beberapa meter, berhenti lagi.
Dalam dua hari terakhir, untuk melewati jalur tol Cipali butuh waktu belasan jam.
Di sepanjang jalur tersebut sangat minim SPBU dan rest area.
Makanya, polisi sering mengimbau kepada pemudik, lebih baik bawa bekal makanan dan minuman, juga mengisi bahan bakar yang penuh, sebelum masuk tol.
Pentingnya mengisi bahan pakar penuh untuk mengantisipasi kehabisan di tengah jalan. Bayangkan, kalau sampai bahan bakar habis, sementara kendaraan ada di tengah jalan, betapa repotnya. Harus turun, lalu mencari bantuan, untuk mendorong atau menarik kendaraan ke SPBU.
Sebagian pemudik mengalami kasus itu. Dan mereka sangat tersiksa.
Tantangan lainnya adalah kebelet pipis. Itu sebabnya, beberapa hari terakhir, di tepi jalan tol Cipali sering diibaratkan jadi toilet dadakan. Banyak yang tak tahan, lalu terpaksa buang air sembarangan.
Berita Terkait
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India