Suara.com - Ratusan kendaraan pemudik, Senin malam masih terjebak kemacetan total di sejumlah ruas jalan selepas pintu Tol Pejagan baik ke arah Pantura maupun jalur alternatif Pejagan-Slawi dan Ketanggungan-Prupuk yang mengarah ke Purwokerto.
Pantauan Antara di lapangan, Senin malam pukul 23.00 WIB polisi membuat sistem buka tutup sehingga jalan ke alternatif hanya dikhususkan bagi pemudik seperti Jalan Ahmad menuju ke Slawi dan ruas Ketanggungan-Songgom yang menuju ke Purwokerto.
Sampai berita ini dibuat kendaraan di sejumlah jalur alternatif hanya berjalan 100 meter sekitar 15 menit sekali sehingga sebagian pemudik memarkirkan kendaraan di bahu jalan untuk beristirahat. Efek kemacetan itu sampai membuat kendaraan tertahan di dalam Tol Kanci-Pejagan sampai 10 jam lebih.
Polisi memandu pemudik yang akan ke Slawi dan Pemalang menuju ruas Jalan Ahmad Yani, sementara yang akan ke Jalur Selatan Jawa diarahkan ke Songgom.
Sejumlah kendaraan yang akan ke Jalur Selatan juga diarahkan oleh para relawan ke Tugu dan Baros yang relatif lenggang. Ada juga yang diarahkan ke Bandungsari, Malahayu sampai Majenang.
Antara mencoba jalur alternatif dari Ketanggungan ke arah Malahayu-Majenang sampai Bumiayu, kondisi sangat lengang karena sebagian besar melintasi hutan, namun jalan lumayan mulus.
Seperti diberitakan sebelumnya terjadi kemacetan parah di Tol Kanci-Brebes Timur sejak Senin siang, padahal Antara sempat melintasi ruas serupa pada Senin dinihari dimana arus masih bisa bergerak antara 10 sampai 30 kilometer per jam. (Antara)
Berita Terkait
-
Efek Kurang Antisipasi? Pemudik di Pejagan Jadi Korban Kehabisan Saldo E-Toll
-
Jelang Mudik 2025: Kapolda Jateng Sidak Tol Trans Jawa, Soroti Hal Ini...
-
Polri Siapkan Strategi Rekayasa Lalu Lintas Amankan Jalur Mudik 2025
-
7 Rest Area Instagramable di Tol Trans Jawa, Bertabur Spot Foto Kekinian
-
Ketua KNKT Cari Solusi Supaya Petani Tak Bakar Rumput di Pinggir Tol Pejagan-Pemalang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah