Suara.com - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memantau 82 titik panas dengan tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karlahut) sebesar 50% di Sumatera.
"Pagi ini satelit mendetiksi 82 titik panas atau meningkat 1 titik dari kemarin sore 81 titik panas yang tersebar pada 8 provinsi di Sumatera," terang Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Minggu (10/7/2016).
Dia merinci, wilayah konsentrasi sebaran titik panas tersebut terjadi di Sumatera Barat dengan 23 titik, lalu di Riau dengan menyumbang 18 titik dan diikuti Sumatera Utara dengan jumlah 13 titik.
Lalu Sumatera Selatan dan Jambi sama-sama memberi sumbangan 8 titik panas, kemudian diikuti Jambi serta Bangka Belitung sama-sama berbagi menyumbang 5 titik dan wilayah Nanggroe Aceh Darussalam terpantau memberi sumbangan 3 titik panas.
"Itu, total titik panas di Sumatera pagi hari dan terpantau baik satelit Terra dan Aqua dengan 'level confident' (tingkat kepercayaan) 50%. Kalau mau tahu berapa banyaknya titik api, silakan ke BMKG masing-masing provinsi karena kita hanya punya tanggung jawab di Riau," tuturnya.
Sugarin menjelaskan, dari 18 titik panas di Riau, tersebar pada 6 kabupaten/kota dengan wilayah kosentrasi di Pelalawan terpantau 11 titik, lalu Rokan Hilir dan Siak masing-masing 2 titik, Indragiri Hilir, Dumai serta Bengkalis sama-sama menyumbang 1 titik panas.
Dari jumlah total titik panas tersebut, terdapat 7 titik api atau berpotensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan terutama di lahan gambut dengan memiliki tingkat kepercayaan di atas 70%.
Sejumlah 7 titik api itu berada 2 kabupaten, yakni Pelalawan 5 titik, masing-masing di Kecamatan Pangkalan Kuras 4 titik serta Kecamatan Ukui 1 titik dan Rokan Hilir pada Kecamatan Bangko Pusako.
"Jumlah total titik panas tersebut, bisa dipastikan potensi sebagian kecil wilayah hutan atau lahan gambut dari 4,36 juta hektare kawasan hutan dan lahan bergambut di Riau, kini sangat berpotensi terbakar," ucap dia.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman telah menginstruksikan, seluruh pihak terkait terutama dalam upaya penanggulangan kebakaran lahan dan hutan harus terus berjalan dan tidak berhenti, meski kini dalam masa libur bersama terkait perayaan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Mereka bisa bagi tugas, karena yang di posko Siaga Darurat Kebakaran Lahan saja tidak ada (libur) Lebaran," tegas Arsyadjuliandi.
Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau melaporkan, kebakaran lahan dan hutan di daerah tersebut terus terjadi serta meluas ketika libur Lebaran.
Lokasi titik api paling banyak ditemukan berada di Kabupaten Pelalawan atau berlokasi di Selatan dari Kota Pekanbaru karena di daerah itu kebakaran besar melanda dua desa di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo yakni Segati, Kecamatan Langgam dan Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras.
Kepala Seksi Pusat Operasi Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor Lek Ferry Duwantoro, mengatakan helikopter MI-8 bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikerahkan untuk memadamkan dua titik api di kawasan konservasi itu.
"Helikopter melakukan 'water bombing' ke Kecamatan Langgam dan Pangkalan Kuras, Pelalawan, dan lokasinya masuk ke kawasan taman nasional," ujar Ferry. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045