Serah terima 10 orang WNI yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf di kantor Kemenlu RI Jakarta, Senin (2/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menilai, salah satu alasan maraknya perompakan kapal pengangkut batu bara dari Indonesia karena kapal-kapal tersebut berukuran kecil. Pernyataan itu menyusul terjadinya penyanderaan tiga anak buah kapal (ABK) WNI oleh kelompok milisi asal Filipina Abu Sayyaf pada Minggu (10/7/2016) lalu.
"Jadi ini memang mungkin saja karena kapal batu bara kita (Indonesia) kecil, sehingga mudah disandera. Kalau besar tentu agak sulit (dibajak)," kata Luhut kepada wartawan di komplek Istana Kepresidenan, Selasa (12/7/2016).
Oleh sebab itu, kata dia, Pemerintah tengah mempertimbangkan agar kepal-kapal pengangkut batu bara tersebut berukuran lebih besar.
"Oleh sebab itu kami lagi mikir untuk mempertimbangkan agar pengangkut batu bara menggunakan kapal yang lebih besar, sehingga ssulit untuk dibajak," ujar dia.
Menjadi pertanyaan, kenapa hanya tiga ABK WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf dari kapal milik Malaysia tersebut, sedangkan ABK berkewarganegaraan lain dilepas. Terkait hal itu, kata Luhut, Pemerintah masih menyelidikinya.
"Terus terang, kami lahi cari tahu. Kami tidak mau berandai-andai yang nanti malah jadi tidak bagus," tutur dia.
Apakah mungkin karena dua kali penyanderaan sejumlah WNI sebelumnya berhasil dibebaskan karena membayar uang tebusan, Luhut enggan menanggapi.
"Saya tidak ingin berandai-andai soal itu," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
-
Karma Instan! Usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Banting Setir Jualan Es Batu
-
Keraguan Publik Atas Keaslian Ijazah Jokowi Kian Membara Meski Bareskrim Menyatakan Asli
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Puan 'Bangga' Presiden Indonesia Comeback Pidato di PBB Usai Satu Dekade Absen: Ini yang Ditunggu
-
Pemerintah Siapkan 20.000 Program Kerja Magang Akhir 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Strategi Hilirisasi Pertanian Jadi Bahasan Mendagri untuk Atasi Middle Income Trap
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara