Suara.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly secara tegas meminta kepada pejabat Kemenkumham di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kinerja. Ia berharap supaya pelaksanaan APBNP 2016 benar-benar di jalankan dengan kinerja yang maksimal.
"Semester kedua ini banyak yang harus dilakukan. Memperbaiki segala kekurangan. Secara khusus kepada pelaksanaan APBNP, ini perlu segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah strategis guna mengasilkan kinerja baik dan akurat," kata Yasonna, via "teleconference" di Control Room, Gedung Imigrasi, Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2016).
Secara khusus Yasonna menyoroti perbaikan lembaga pemasyarakatan di berbagai daerah, katanya, anggaran yang tersedia untuk perbaikan dan penambahan Lapas harus dimaksimalkan. Ia tidak mau jika anggaran yang ada tidak dipergunakan secara profesional.
"Pergantian di lembaga pemasyarakatan yang memperoleh anggaran cukup signifikan untuk memperbaiki over kapasitas. Memberikan perhatian sangat serius, semua dilaksanakan secara profesional dan berintegritas, jauhkan dari hal tidak benar," tutur Yasonna.
Yasonna berharap, semua proyek perbaikan dan penambahan Lapas dirampungkan akhir tahun 2016. Katanya, tim khusus akan diturunkan untuk melakukan peninjauan ke berbagai daerah terkait proyek tersebut.
"Saya minta 31 Desember semua dideliver dengan kualitas baik. Tim khusus akan memantau di daerah agar dilakukan secara baik dan benar, mencegah pelaksnaan yang tidak benar," kata Yasonna.
Untuk mencegah tindakan-tindakan manipulatif terhadap anggaran, Yasonna meminta supaya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dilibatkan dalam proyek tersebut.
"Berkoordinasi dengan BPKP. Tim khusus akan memantau mengenai hal ini secara berkala di seluruh tempat," kata Yasonna.
Berita Terkait
-
Menkumham Tepis Kabar Miring: Lagu Indonesia Raya Tak Kena Royalti, Acara Hajatan Juga Tak Kena
-
Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
-
Menkumham: Amnesti Tak Butuh Putusan Inkrah, Hak Presiden Tak Bisa Diganggu
-
Benarkah Kongres PDIP Digelar di Bali 1 Agustus? Jawaban Puan dan Yasonna Laoly Bikin Penasaran
-
Ultimatum Keras Megawati di Bali: Ribuan Kader PDIP Diperintahkan Menang Tanpa 'Main Duit'
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap