Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7). [Antara]
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan pihaknya akan mengedepankan soft approach untuk penanganan terorisme.
Soft approach ini merupakan keinginan pemerintah dalam menangani terorisme. Yaitu, dengan cara memberikan amnesti ketika pelaku teror menyerahkan diri.
"Ke depan BNPT akan mengedepankan soft approach," kata Suhardi di DPR, Kamis (21/7/2016).
Suhardi baru saja dilantik kemarin untuk jabatannya ini. Dia dilantik menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Kapolri.
Saat ini, BNPT tengah melakukan pemetaan terhadap aksi terorisme. Pemetaan ini sekaligus memperbaharui data yang dimiliki BNPT pascakematian Santoso.
"Kita akan petakan. Baru nanti kita akan kedepankan program untuk menangani mereka," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, akan memberikan pengampunan hukuman atau Amnesti terhadap 19 orang anak buah Teroris Santoso yang masih buron.
"Kalau dia turun, ya kita pertimbangkan untuk kita berikan pengampunan. Karena itu juga warga negara Indonesia," kata Luhut.
Luhut menambahkan, dalam menangani terorisme seperti ini ada dua langkah yang bisa dilakukan, yaitu soft approach dan hard approach. Salah satu cara soft approach yaitu memberikan amnesti. Hal ini seperti yang dilakukan pada pimpinan separatis Gerakan Aceh Merdeka Din Minimi.
"Kalau kayak Santoso ditembak mati kan karena dia tidak bisa dilakukan soft approach," kata Luhut.
Sementara itu, Kepala Badan Intelejen Negara Sutiyoso mengatakan dengan adanya tawaran amnesti ini, sisa kelompok Santoso yang masih berkeliaran bisa menyerahkan diri. Namun, kalau tidak, Sutiyoso mengancam pemerintah bisa melakukan tindakan tegas untuk pemberantasan teroris.
"Kita akan berlakukan dengan baik kalau mereka menyerah, tapi kalau mereka tidak mau ya sudah kita lakukan hard power," kata Sutiyoso.
Komentar
Berita Terkait
-
Misbakhun Minta TNI Dilibatkan Dalam Penanggulangan Terorisme
-
Setelah Santoso Tewas, Tugas Suhardi Alius Tidak Lebih Ringan
-
Fadli Zon Ragukan Kesiapan Infrastruktur Lapas Khusus Teroris
-
Komjen Suhardi akan Beri Perhatian Khusus Pada Keluarga Teroris
-
PKS Berharap Suhardi Alius Atasi Terorisme di Indonesia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM
-
Ketua DPD RI Salurkan Bantuan Sembako, Air Bersih, dan Genset ke Langsa Aceh
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
Polda Banten Ikut Turun, Buru Fakta di Balik Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon
-
Serikat Pekerja Ajukan Tiga Tuntutan Perbaikan Rumus UMP 2026