Suara.com - Enam nama bakal calon peserta Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta sudah diserahkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Enam nama ini merupakan hasil penjaringan dari klaster pertama, yaitu lewat jalur pendaftaran ke DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Parera mengatakan enam nama ini merupakan keputusan berdasarkan penilaian dari DPP PDI Perjuangan.
"Jadi nama-nama itu adalah poroses pengerucutan klaster penjaringan dari pendaftaran di partai. Dari 27 nama itu, awalnya kita ingin lima nama yang diusulkan. Tapi dilihat dari fit and proper test dan psikotes, ada enam nama yang pantas untuk dinominasikan," kata Andreas dihubungi, Jumat (22/7/2016).
Andreas menegaskan, nama-nama ini masih dirahasiakan oleh Partai. Sebab, nama ini belum diserahkan ke Megawati secara resmi. Lantaran, Megawati masih menjalankan tugas ke luar negeri.
"Jadi masih kita keep sebelum dilaporkan ke ibu," katanya.
Buka Peluang Calon Lewat Jalur Lain
Andreas menegaskan, enam nama yang dijaring dari klaster pertama ini bukanlah hasil akhir. Sebab, masih ada dua klaster lagi dalam menjaring calon untuk bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Jadi ada klaster kedua, yaitu mereka yang merupakan kader partai yang tidak mendaftar, tapi PDI Perjuangan kan punya catatan tentang mereka dan memperhatikan dukungan masyarakat terhadap mereka," kata Andreas
"Nah, klaster ketiga adalah yang bukan kader dan tidak mendaftar, tapi dinamika di masyarakat yang memberikan dukungan kepada mereka. Sehingga ketika dibutuhkan kita akan bicara dengan mereka. Contohnya Pak Ahok dan Pak Buwas," kata dia.
Ketika disinggung kecondongan partai dalam memilih tiga klaster ini, Andreas yang baru dilantik menjadi Anggota DPR pekan ini mengatakan, PDI Perjuangan akan memilih kader sendiri atau orang yang bukan kader tetapi paham dengan ideologi PDI Perjuangan.
"Tentu PDI Perjuangan akan mempertimbangkan kader yang sejalan, seideologis. Dan kalau bukan kader, dia harus memahami ideologis dengan PDI Perjuangan sehingga ke depan bisa menjalankan program partai di pemerintahan DKI Jakarta," kata Andreas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!