Pelaksana Tugas Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Bambang Dwi Hartono mengaku jika internal partainya tidak kesulitan untuk mengusung kader sendiri untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
"Saya katakan stok banyak kader di DKI. Sehingga kekhawatiran sulit, nggaklah," kata Bambang saat ditemui di rumah dinas Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (24/7/2016).
Bambang menilai Jakarta punya banyak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk berpeluang maju di Pilkada DKI. Namun demikian, cukup sulit untuk mencari pasangan calon.
"Ini tidak hanya di PDIP saja. kalau bicara SDM di DKI. Mestinya semua berpikir jernih. DKI itu banyak sumber daya manusia yang kualitasnya bagus, pinter, berani, kemampuan manajernya bagus. cuma mencari sepasang calon pemimpin itu nggak gampang," kata dia.
Bambang juga menjelaskan adanya enam nama yang telah lolos uji kelayakan dan kepatutan yang diselenggarakan PDI Perjuangan nantinya akan dikerucutkan lagi menjadi sepasang calon. Namun, Bambang belum bisa memastikan siapa yang nantinya akan dipasangkan di Pilkada DKI. Sebab, Bambang mengatakan partainya juga masih melihat dinamika yang ada di masyarakat sebelum nantinya mendaftarkan pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum.
"Nanti kan akan ada satu pasang. Tapi kan kita tidak ingin tergesah-gesah. Kenapa? karena kan masih jauh, September seperti yang diumumkan KPU. Kedua, Jakarta ini kan sangat dinamis, seminggu saja bisa berubah sehingga kita tidak ingin tergesa-gesa," katanya.
Lebih lanjut, dia juga mengaku jika partainya bisa saja mengusung pasangan calon tanpa melakukan koalisi dengan parpol lainnya karena partainya memiliki 28 kursi di parlemen. Namun, kata dia, alasan PDI Perjuangan berencana melakukan koalisi dengan parpol lain karena menurutnya untuk menjalankan roda pemerintahan di Jakarta, Pemprov DKI butuh sinergitas yang solid dengan DPRD DKI.
"Bukan masalah Pede, PDIP sebetulnya bisa mengusung sendiri, karena punya 28 kursi dari total 106 kursi. Jadi kalau dihitung persentasenya minimal kan 20 kursi kita punya 26,4 persen. Tetapi kita kan nggak hanya ingin menang. Setelah menang nanti bagaimana. Gubernur ini berkomunikasi dengan mitra kerjanya di dewan bisa baik, sehingga kita pasti berusaha melalukan komunikasi dengan berbagai kekuatan politik. Dan itu terus menerus kita lakukan. Sehingga dengan kawan-kawan Gerindra, PKS, PKB dan lainnya yang kalau berkunjung kita sambut baik dan terus kita intensifkan," katanya.
Bambang juga tidak mau berspekulasi saat disinggung kemungkinan adanya perombakan nama pasangan calon apabila PDI Perjuangan melakukan koalisi dengan partai politik lain. Dia pun mengaku masih melihat perkembangan dinamika di masyarakat soal persiapan mengusung pasangan calon di Pilkada DKI.
"Apakah berkoalisi itu harus menetapkan calon? Sekarang misalnya berkoalisi dengan enam partai, apakah masing-masing usulkan satu-satu? Kita lihat perkembangannya saja. Dan praktiknya pada pilkada serentak tahun 2015 cair itu di daerah. Jika di pilpers ada dikotomi antara KMP (Koalisi Merah Putih) dan KIH (Koalisi Indonesia Hebat), di Pilkada 2015 kita berkoalisi dengan seluruh partai, bisa dicek datanya," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
Terkini
-
Bungkam Usai Diperiksa KPK, Bupati Pati Atur Lelang dan Dapat Fee Proyek?
-
Viral Canda 'Rampok Uang Negara', Anggota DPRD Gorontalo Dipanggil KPK soal Harta Minus Rp 2 Juta
-
PKB 'Sentil Jokowi' Soal Prabowo-Gibran 2 Periode: Ojo Kesusu, Jangan Azan Dulu!
-
DPR Pertanyakan Konsep 'Ibu Kota Politik' IKN, Minta Penjelasan Mendagri
-
KPK Buru 'Juru Simpan' Uang Korupsi Kuota Haji, Identitas Masih Rahasia
-
Mengapa Polisi Sukitman Lolos dari Maut G30S PKI hingga Jadi Saksi Kunci?
-
Lima Kali Mangkir, CEO Asing di Skandal Satelit Kemenhan Resmi Jadi Buronan
-
Ada 'Bendahara Gaib' Korupsi Kuota Haji Rp1 Triliun, Siapa Sosoknya dan Kemana Saja Aliran Dananya?
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
-
Karma Instan! Usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Banting Setir Jualan Es Batu